Liputan6.com, Bogor - Perasaan gelisah dan galau mungkin pernah kamu alami selama hidup ini. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang gelisah dan galau.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, galau adalah kacau (tentang pikiran). Sementara gelisah adalah tidak tenteram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati), tidak tenang, hingga cemas.
Galau bisa disebabkan karena banyak pikiran sehingga perasaan dan pikiran bercampur menjadi satu. Bagi kaum muda galau dapat disebabkan karena faktor percintaan, terutama ketika diputusin sama kekasihnya atau ditikung oleh sahabatnya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Bukan itu saja, tahukah kamu ternyata galau juga dapat disebabkan karena kurangnya keimanan, kurang bersyukur, dan terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Hal-hal inilah yang membuat seseorang turut gelisah dengan keadaan yang dihadapinya.
Ketika kita gelisah dan galau sebenarnya dapat mengamalkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW agar hidup kembali tenang dan damai. Membaca doa ini dengan harapan masalah-masalah yang tengah dihadapi segera ada jalan keluarnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bacaan Doa Saat Gelisah dan Galau
Doa saat gelisah dan galau diajarkan Rasulullah SAW kepada Al-Walid Ibnul Walid ra. Selengkapnya dapat dilihat dalam hadis berikut yang dikutip dari NU Online.
روينا في كتاب ابن السني، عن الوليد بن الوليد رضي اللّه عنه أنه قال: يارسول اللّه! إني أجدُ وحشةً، قال:"إذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ. فإنَّها لا تَضُرُّكَ أوْ لا تَقْرَبُكَ"
Artinya: “Diriwayatkan kepada kami di Kitab Ibnu Sinni dari Al-Walid Ibnul Walid ra., ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya merasa gelisah.’ ‘Bila kau naik ke tempat tidur, hendaklah berdoa, ‘A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.’ Niscaya ia tidak membahayakanmu atau tidak mendekatimu’.” (HR Ibnu Sinni)
Untuk mudah menghafalnya, berikut doa saat gelisah dan galau yang tertera dalam hadis tersebut.
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
Arab-latin: A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir.”
Advertisement