Liputan6.com, Bogor - Kisah para sahabat nabi dapat menjadi pelajaran bagi umat Islam masa kini. Salah satu kisah sahabat nabi yang dapat dipetik hikmahnya adalah Zubair bin Awwam.
Mengutip berbagai sumber, Zubair bin Awwam lahir di Makkah pada tahun 28 sebelum hijriyah atau bertepatan pada 596 Masehi. Ia merupakan anak bibi Rasulullah SAW, Shafiyyah binti Abdul Muthalib.
Sahabat nabi ini memeluk Islam saat usianya masih muda. Zubair disebut masuk Islam ketika berusia 15 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Ketika Zubair masuk Islam, tidak sedikit keluarganya yang menentang, di antaranya adalah pamannya. Pamannya berusaha agar Zubair kembali ke agama nenek moyangnya (penyembah berhala) dengan berbagai cara.
Oleh pamannya, badan sahabat nabi ini digulung dengan tikar. Kemudian ia dipanaskan dengan api. Meskipun demikian, Zubair tetap berpegang teguh dengan ajaran Islam. Bagi dia, Islam adalah agama yang benar.
“Aku tidak akan kembali kepada kekufuran selama-lamanya,” kata Zubair.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sosok Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam termasuk sahabat nabi yang sudah dijamin masuk surga bersama 9 sahabat nabi lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Auf dari Rasulullah SAW.
أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة، والزبير في الجنة، وعبد الرحمن بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة، وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة
Artinya: “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad bin Abi Waqqas di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan An-Nasai).
Selain itu, Zubair bin Awwam juga termasuk sebagai ahli syura’, orang yang turut memusyawarahkan pengganti khalifah Umar bin Khattab. Zubair bin Awwam tidak sendiri, ia bersama 5 sahabat ahli syura’ lainnya yang terlibat dalam pemilihan pengganti khalifah setelah Umar bin Khattab.
Zubair bin Awwam terkenal sebagai sahabat nabi yang berani. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ia adalah laki-laki pertama yang menghunuskan pedangnya di jalan Allah. Aurah dan Ibnu al-Musayyib berkata, “Laki-laki pertama yang menghunuskan pedangnya di jalan Allah adalah Zubair.”
Oleh Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam dianggap sebagai hawarinya. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap nabi itu memiliki hawâri (pengikut setia), adapun pengikut setiaku adalah az-Zubair Radhiyallahu anhu.”
Zubair bin Awwam wafat di Madinah pada tahun 36 Hijriyah atau 656 Masehi. Ia meninggal karena dibunuh oleh Ibnu Jurmuz setelah perang di lembah as-Saba’.
Advertisement