Liputan6.com, Jakarta - Charles Philip Arthur George atau Charles III naik tahta menjadi Raja Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara beserta raja dari negara-negara berdaulat yang termasuk dalam alam Persemakmuran.
Raja Charles III naik tahta pada 8 September 2022 setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II. Anak tertua Pangeran Philip ini mewarisi tahta dalam sistem monarki.
Seusai menjadi raja, suami Permaisuri Camilia ini menjadi sorotan dunia. Tak sedikit publik yang menggali informasi tentang Raja Charles III jauh sebelum naik tahta.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu fakta unik yang ditemukan bahwa ternyata Raja Charles III pernah belajar bahasa Arab demi mempelajari Al-Qur’an.
Mengutip Arab News, pada tahun 2015 Raja Charles III yang saat itu masih berstatus pangeran menghabiskan waktu selama enam bulan untuk belajar bahasa Arab secara privat sebelum mengikuti tur Timur Tengah yang membawanya ke Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, dan UEA.
Raja Charles III belajar bahasa Arab agar bisa membaca Al-Qur’an dengan bahasa aslinya. Ia belajar bahasa tersebut juga agar bisa menguraikan prasasti di museum dan institusi lain selama perjalanan ke Timur Tengah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bahas Perubahan Iklim Berdasar Al-Qur’an
Mengutip Sky News, dengan menguasai bahasa Arab mendorong Charles melakukan dialog antar agama yang berbeda. Ia menjadi mampu membaca Al-Qur’an dengan bahasa aslinya, yakni bahasa Arab.
Charles mengakui kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab. Hal itu terungkap setelah Menteri Energi Qatar Mohammed bin Saleh Al Sada bertanya kepada Charles apakah dia bisa bahasa Arab atau tidak.
“Saya mencoba mempelajarinya sekali tetapi saya menyerah. Itu masuk ke satu telinga dan keluar dari telinga yang lain,” ungkap Charles.
Tak selalu dengan bahasa Arab, Charles juga membacakan Al-Qur’an terjemahan bahasa Inggris saat berbicara dengan muslim lain di seluruh dunia.
Dalam beberapa kesempatan lain, Charles mengungkapkan sendiri bahwa dirinya mempelajari Al-Qur’an. Tak jarang ia membawa isu lingkungan yang bersumber dari Al-Qur’an, misalnya pada tahun 2010 pada pidatonya di Oxford Center for Islamic Studies ia membahas perubahan iklim berdasarkan Al-Quran.
Advertisement