Sukses

Viral Film Jailangkung Sandekala, Ini Doa Terhindar Gangguan Jin dari Syekh Nawawi

Bagi pecinta film horor, tentunya tak salah lagi untuk segera menyaksikan film horor terbaru, yakni Jailangkung Sandekala. Terlepas dari menariknya kisah mistis dalam film tersebut, Islam mengakui perihal mahluk halus seperti Jin, setan dan ain sebagainya dapat mengganggu manusia.Lalu adakah doa untuk menangkal gangguan mahluk halus semisal jin?

Liputan6.com, Cilacap - Bagi pecinta film horor, tentunya tak salah lagi untuk segera menyaksikan film horor terbaru, yakni Jailangkung Sandekala. Dikabarkan film Jailangkung Sandekala telah tayang di beberapa bioskop di Indonesia.

Film besutan sutradara Kimo Stamboel ini dibintangi artis tanah air seperti:  Titi Kamal, Syifa Hadju, Dwi Sasono, Muzakki Ramdhan dan Giulio Parengkuan.

Film ini menceritakan sebuah keluarga yang kehilangan seorang anak bungsunya bernama Kinan. Hilangnya Kinan secara misterius itu membuat keluarganya sangat panik, terlebih lokasi hilangnya Kinan sangat asing bagi mereka.

Pencarian Kinan tidak membuahkan hasil, hanya saja di tengah pencariannya, mereka menemukan sebuah boneka Jailangkung.

Sebagai informasi, keluarga kecil dalam film tersebut terdiri dari Adrian (Dwi Sasono) bersama istrinya Sandra (Titi Kamal) dan dua anak mereka Niki (Syifa Hadju) dan Kinan (Muzakki Ramdhan).

Terlepas dari menariknya kisah mistis dalam film tersebut, Islam mengakui perihal mahluk halus seperti Jin, setan dan ain sebagainya dapat mengganggu manusia. Bahkan Rasulullah SAW pernah didatangi jin ifrit yang hendak mengganggu dan mencelaikainya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Doa Terhindar dari Gangguan Jin dari Syekh Nawawi

Mengutip NU Online, dalam kaitan ini, Syekh Nawawi mengajarkan doa agar terhindar dari gangguan jin. Dalam salah satu kitabnya mengutip satu amalan dari Syekh Ahmad al-Shawi agar seseorang terhindar dari berbagai gangguan jin. Amalannya ringan dan sederhana, yakni membaca basmalah sebanyak 21 kali menjelang tidur:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bismillâhirrahmânirrahîm"

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

Berikut adalah petikan lengkapnya.

ومن خواصها إذا تلاها شخص عند النوم إحدى وعشرون مرة أمن تلك الليلة من الشيطان وأمن بيته من السرقة وأمن من موت الفجأة وغير ذلك من البلايا

Artinya, “Di antara khasiat atau keistimewaan basmalah adalah, jika dibaca seseorang sewaktu akan tidur sebanyak 21 kali, maka pada malam itu ia akan aman dari gangguan setan, rumahnya akan aman dari kemalingan, aman dari kematian mendadak, dan aman dari berbagai petaka lainnya.” (Lihat: Syekh Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Syaja, Syarh Safinah al-Naja, Cetakan Darul Ihya, halaman 3).

Amalan itu sebaiknya diakhiri dengan doa berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ دِيْنَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِيْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Allâhumma innâ nastahfidhuka wa nastaudi‘uka dînanâ wa anfusanâ wa ahlanâ wa aulâdanâ wa amwâlanâ wa kulla syai’in a‘thaitanâ. Allahummâj ‘alnâ fî kanfika wa amânika wa jiwârika wa ‘iyâdzika min kulli syaithânim marîd wa jabbârin ‘anîd wa dzi ‘ainin wa dzi baghyin wa min syarri kulli dzi syarrin innaka ‘alâ kulli syai’in qadîr."

Artinya, “Ya Allah, kami memohon penjagaan kepada-Mu dan kami menitipkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta kami, dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami dalam penjagaan-Mu, tanggungan-Mu, kedekatan-Mu, dan perlindungan-Mu dari gangguan setan yang menggoda, dari orang yang kejam, dari mata orang yang berniat jahat, dari orang yang bermaksud zalim, dan dari keburukan apa pun yang membawa keburukan. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu.”

Demikian ikhtiar doa yang diajarkan para ulama agar kita terhindar dari gangguan jin. Selain itu, adab atau etika lain dalam berdoa juga selayaknya diperhatikan, seperti berdoa dengan kerendahan hati, ikhlas, khusyu‘, tawakal, pasrah, bersuci terlebih dahulu, dawam atau terus-menerus, dan sebagainya.

 

Penulis: Khazim Mahrur