Liputan6.com, Bogor - Bulan Rabiul Awal dikenal juga bulan Maulid. Sebab pada bulan ketiga dalam penanggalan kalender Hijriyah ini terdapat hari yang spesial bagi umat Islam, yakni hari kelahiran Rasulullah SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal.
Pada bulan Rabiul Awal umat Islam dunia semarak memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya.
Memperingati hari kelahiran nabi juga menjadi ajang mengenal lebih dekat Rasulullah SAW. Umat Islam dapat meneladani sosok Rasulullah SAW di momen Maulid Nabi.
Advertisement
Baca Juga
Di bulan kelahiran kakek Sayyidina Hasan dan Husein ini biasanya umat Islam membaca maulid. Salah satu bacaan maulid yang sering dibaca adalah Maulid ad-Diba’i atau disebut juga Maulid Diba’.
Melansir laman NU Online, Maulid Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sirah Rasulullah SAW sekaligus bersholawat kepadanya. Kitab maulid ini disusun oleh Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi’i atau dikenal juga Imam Abdurrahman ad-Diba’i.
Isi dari Maulid Diba’ merupakan ringkasan dari Maulid Syaraful Anam karangan Syekh Syihabuddin bin Qasim. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Mil’ul Awani.
اِشْتَهَرَ هَذَا الْكِتَابُ بِالْمَوْلِدِ الدِّيْبَعِي نِسْبَةً إِلَى مُؤَلِّفِهِ الْمَشْهُوْرِ بِابْنِ الدِّيْبَعِ. كَانَ مُخْتَصَرًا مِنْ كِتَابِ الْمَوْلِدْ شَرَفِ الْأَنَامِ لِلشَّيْخِ شِهَابُ الدِّينِ أَحْمَدَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ قَاسِمِ الْمُرْسِيِّ الْمَشْهُوْرِ بِابْنِ قَاسِمٍ
Artinya: “Kitab ini terkenal dengan nama Maulid Diba’i, karena disandarkan kepada penyusunnya, yang dikenal dengan nama Ibnud Diba’. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Maulid Syaraful Anâm, karangan Syekh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim al-Mursi, yang dikenal dengan nama Ibnu Qasim.”
Saksikan Video Pilihan Ini:
Isi dan Keutamaan Maulid Diba’
Kitab Mil’ul Awani menerangkan, penyusun Maulid Diba’ menjelaskan beberapa mukjizat dalam Al-Qur’an dan cahaya hadis nabi. Penyusun juga memperlihatkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan menjadi penyebab untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Maulid Diba’ juga menjadi salah satu referensi meneladani sosok Rasulullah SAW. Seorang muslim yang membaca maulid ini diajak untuk menghadirkan Rasulullah SAW dalam dirinya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam isi Maulid Diba’.
أَحْضِرُوا قُلُوْبَكُمْ يَا مَعْشَرَ ذَوِي الْأَلْبَابِ، حَتَّى أَجْلُوَ لَكُمْ عَرَائِسَ مَعَانِي أَجَلِّ الْأَحْبَابِ
Artinya: “Hadirkanlah hatimu wahai orang-orang yang berakal sehat, sehingga bisa kujelaskan kepadamu makna-makna keagungan seorang kekasih yang paling dicintai Allah.”
Adapun keutamaan membaca Maulid Diba’ secara eksplisit telah disebutkan dalam kitab at-Ta’rif bil Maulid.
المَوْلِدُ فِيْهِ سِرٌّ عَظِيْمٌ حَتَّى يَتَجَدَّدُ بِقِرَائَتِهِ مَفَاهِيْمُ جَدِيْدَةٌ
Artinya: “Maulid (ini), di dalamnya terdapat rahasia yang agung, (dengan membacanya) akan mendapatkan pemahaman-pemahaman baru (tentang Rasulullah SAW).” (Nuruddin, al-Jauharul Maknûnah wal Asrârul Makhzûnah, halaman 16 seperti dikutip dari NU Online).
Advertisement
Teks Maulid Diba’
Bagi Anda yang ingin membaca Maulid Diba’ dapat membaca teks berikut ini. Anda juga dapat mengunduh teks Maulid Diba’ dalam bentuk pdf melalui link berikut.