Sukses

Heboh Momogi, Dongeng Pertengkaran Jagung dengan Gadung dan Hakim yang Jujur

Camilan ringan merek Momogi membuat heboh jagad maya. Hal ini berawal dari salah seorang pengguna akun Twitter mengunggah foto camilan berbentuk stick merek Momogi rasa jagung bakar yang berukuran mungil, Minggu (09/10/22).

Liputan6.com, Cilacap - Camilan ringan merek Momogi membuat heboh jagat maya. Hal ini berawal dari salah seorang pengguna akun Twitter mengunggah foto camilan berbentuk stick merek Momogi rasa jagung bakar yang berukuran mungil, Minggu (09/10/22).

Dirangkum dari berbagai sumber, pada awal tahun 2000 an, berat bersih makanan ringan Momogi berada di 14 gram. Momogi merupakan makanan ringan berbentuk stick dan berongga dibagian tengahnya.

Momogi sendiri merupakan snack stik yang memiliki rasa jagung bakar produksi PT Sari Murni. Snack ini pertama kali diproduksi dan didistribusikan di Indonesia pada 2002 silam, dan sampai saat ini makanan ringan ini kerap kita jumpai, baik di toko-toko kecil maupun swalayan.

Terlepas ramainya jagat maya membicarakan camilan yang berbahan dasar jagung ini, ada dongeng menarik sekitar jagung. Kisah ini menceritakan pertengkaran jagung dan gadung sebagaimana dikutip dari laman maxfmwaingapu.com.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Pertengkaran Jagung dengan Gadung dan Hakim yang Adil

Berikut ini kisahnya:

Dengan nada sombong pada suatu hari Jagung berkata kepada Gadung. “Dengarlah hai Gadung! Seandainya tidak ada beras sayalah yang jadi makanan pokok manusia.”

Gadung yang waktu itu belum beracun juga tidak mau kalah. “Itu tidak benar. Kalau tidak ada beras sayalah yang menjadi makanan pokok manusia”Tidak ayal lagi. pertengkaran pun terjadi.

Mendatangi Hakim yang Jujur

Karena sama-sama tidak mau kalah keduanya sepakat untuk mencari keadilan. Mereka mendatangi seorang hakim yang terkenal jujur. Di hadapan hakim mereka menjelaskan permasalahan. Setelah menimbang hakim memberi keputusan.

“Jagung kau benar. Jika tidak ada beras kau menjadi makanan pokok manusia” Gadung mulai gusar sebelum hakim melanjutkan. “Dan kau Gadung, benar juga. Kalau tidak ada beras pasti kau jadi makanan pokok manusia” Lalu hakim menyuruh mereka pulang.

Jagung merasa tidak puas atas pernyataan hakim yang jujur itu. Di perjalanan mereka bertengkar lagi. Karena jengkel jagung mengambil sejenis racun dan menyemprotkannya ke mulut Gadung. Gadung juga mencabut pisau dan menusuk tubuh Jagung berulang kali.

Itulah sebabnya Gadung mengandung racun sianide yang mematikan kalau tidak direndam lebih dahulu di dalam air yang mengalir selama dua hari.

Demikian juga Jagung apabila bijinya dikeluarkan akan tampak ada bopeng atau lubang-lubang kecil pada tongkolnya. Lubang-lubang itu adalah bekas pisau Gadung.

Khazim Mahrur