Liputan6.com, Cilacap - Tidak banyak orang yang tahu bahwa setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Baca Juga
Advertisement
Adapun tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 sebagaimana dikutip dari laman resmi WHO yakni "Making Mental Health & Well-Being for All a Global Priority", yang artinya 'Menjadikan Kesehatan Mental & Kesejahteraan untuk Semua sebagai Prioritas Global'.
Makna tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 tersebut adalah kesehatan jiwa atau mental serta kesejahteraannya menjadi prioritas global bagi semua manusia.
Aspek kesehatan jiwa atau mental juga menjadi perhatian dalam Islam. Bahkan Islam mengajarkan doa agar memperoleh kesehatan mental atau jiwa yang berupa ketenangan hati dan pikiran.
Berikut ini doa penenang hati dan pikiran untuk kesehatan mental atau jiwa yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadis:
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dari Al-Qur'an
Doa penenang hati dan pikiran yang pertama adalah surat Thaha di ayat 25-28. Ini merupakan bacaan doa Nabi Musa AS saat menghadapi Fir'aun.
"Rabbish rahli sadri. Wayassirli amri. Wahlul uqdatam millisani. Yafqahu qauli."
Artinya: "Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkanlah bagiku urusanku, dan lancarkanlah lidahku supaya mereka faham ucapanku."
Doa penenang hati dan pikiran yang kedua adalah surat Al Baqarah ayat 250. Doa ini dipanjatkan oleh tentara Talut saat hendak melawan tentara Jalut yang terlihat lebih perkasa dan kuat.
"Rabbanaa afrig 'alainaa shabraw wa tsabbit aqdaamanaa wansurnaa 'alal qaumil kafiriin."
Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
Doa penenang hati dan pikiran yang ketiga yaitu surat Al Insyirah ayat 6. Doa ini merupakan salah satu ayat populer yang mengingatkan kita bahwa dalam setiap kesulitan yang kita alami, akan selalu diiringi dengan kemudahan.
"Inna ma'al-'usri yusrā"
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Doa penenang hati dan pikiran yang keempat berasal dari surat Al Fath ayat 4. Dalam ayat ini menjelaskan bahwa ketenangan hati adalah bagian dari orang beriman.
Karena rasa tenang tersebut diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang beriman sebagai salah satu karunia-Nya.
"huwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu'minīna liyazdādū īmānam ma'a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā."
Artinya: "Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Advertisement
Dari Hadis Nabi SAW
1. Hadis Bukhari dan Muslim
Doa penenang hati dan pikiran yang kelima berasal dari hadis Bukhari dan Muslim. Dilansir dari rumaysho.com, doa ini disunnahkan untuk dibaca ketika mendapati ujian berat.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan:
Laa ilaaha illalloh al-‘azhiim al-haliim, laa ilaaha illalloh robbul ‘arsyil ‘azhiim. laa ilaaha illalloh, robbus samaawaati wa robbul ardhi wa robbul ‘arsyil kariim.
Artinya:
"Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia."
2. Hadis Imam Thabrani
Doa penenang hati dan pikiran yang berikutnya berasal dari hadis Imam Thabrani. Hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Imam Thabrani dari Abu Umamah menyebutkan,
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata (mengajari) seseorang. Katakanlah,
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu."
Khazim Mahrur