Liputan6.com, Cilacap - Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 16 Oktober. Momen ini kita gunakan sebagai refleksi akan pentingnya ketahanan pangan.
Mengutip Liputan 6.com, tema Hari Pangan Sedunia 2022 kali ini adalah 'Leave NO ONE behind', artinya 'Tidak Meninggalkan Siapa pun Di belakang'. Bentuk pelaksanaan dari tema ini yaitu melalui produksi pangan yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga
Advertisement
Gerakan ini sekaligus menyerukan solidaritas global untuk mengubah sistem agrifood dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan ketahanan, dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Berkaitan dengan hari pangan sedunia, Islam sangat menganjurkan manusia untuk bercocok tanam. Hal ini sebagaimana tertera dalam hadis dari sahabat Anas RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang diantara kalian ada bibit kurma, maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat, maka hendaklah ia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)
Pentingnya bercocok tanam, sampai-sampai berdasarkan hadis di atas, Nabi tetap menyuruh menanam meskipun sebentar lagi akan terjadi kiamat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Doa Bercocok Tanam Agar Tidak Gagal Panen
Setelah mengetahui anjuran berocok tanam, tentunya agar mendapatkan hasil sesuai harapan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh petani.
Selain memberikan pupuk yang cocok dan menjaganya dari gangguan hama, petani juga perlu melakukan upaya lain untuk mengamankan ladang atau lahan pertaniannya seperti berdoa.
Mengutip NU Online, Rasulullah SAW berdoa agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga akhir masa panen dari segala gangguan yang menyebabkan gagal panen.
Harapannya ialah dengan doa ini, selain hasil cocok tanamnya mendapatkan keberkahan juga agar tidak gagal panen.
Secara jelas Rasulullah SAW berdoa agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga akhir masa panen dari segala gangguan yang menyebabkan gagal panen. Inilah doanya.
اَللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ
Allâhumma kamâ araitanâ awwalahû, fa arinâ âkhirahû
Artinya, “Tuhanku, perlihatkanlah kepada kami hasil akhir cocok tanam kami sebagaimana Engkau memperlihatkan hasil awalnya.”
Rasulullah SAW membaca doa ini agar salah seorang warga pemilik ladang yang mendatanginya tidak mengalami gagal panen. Kemudian Rasulullah memanggil salah seorang anak kecil yang ada di dekatnya. Beliau kemudian memberikan buah hasil panen pertama yang dibawa petani itu kepada anak tersebut.
Rasulullah SAW juga berdoa ketika salah seorang warga menunjukkan buah kurma yang pertama matang dari ladangnya.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا
Allâhumma bârik lanâ fî tsamarinâ, wa bârik lanâ fi madînatinâ, wa bârik lanâ fî shâ‘ina, wa bârik lanâ fî muddinâ.
Artinya, “Tuhanku, berkatilah kami pada buah-buahan kami. Berkatilah kami pada kota kami. berkatilah kami pada gantang kami. berkatilah kami pada alat takar (mud) kami.”
Pada riwayat lain, Rasulullah SAW memohon keberkahan dari hasil panen. Rasulullah membaca doa seperti ini.
بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ
Barakatan ma‘a barakatin
Artinya, “Semoga Allah menambah keberkahan berlipat ganda.”
Demikian doa yang diajarkan Rasulullah yang harus diketahui oleh para petani agar memperoleh keberkahan dan tidak mengalami gagal panen.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement