Sukses

Berapa Rakaat Sholat Tahajud? Ketahui Waktu Melaksanakan dan Tata Caranya

Berapa rakaat sholat tahajud adalah boleh dilaksanakan minimal 2 rakaat dan boleh dilaksanakan minimal 4 rakaat, simak penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami berapa rakaat sholat tahajud ini penting bagi umat muslim yang akan menunaikan ibadah sholat sunnah ini. Sholat tahajud adalah salah satu jenis sholat qiyamul lail yang harus ditunaikan setelah tidur.

Berapa rakaat sholat tahajud?

Jumlah rakaat sholat tahajud boleh dilaksanakan dengan minimal 4 rakaat sebagaimana Rasulullah SAW tunaikan. Begitu pula jumlah rakaat sholat tahajud boleh dilaksanakan dengan minimal 2 rakaat sebagaimana para ulama Fikih sepakati.

Sholat tahajud termasuk sholat sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Sholat tahajud menjadi sholat sunnah pembuka pintu surga, bagian dari sedekah rahasia, menghapus dosa, memperoleh kedudukan terpuji, dan waktu paling baik untuk berdoa.

Dalam buku berjudul Mukjizat Sholat Malam for Teens Meraih Spiritualitas Rasulullah oleh Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, sholat tahajud bukan sekadar ritual. Sholat tahajud mampu meringankan beban hidup seseorang dengan bantuan Allah SWT.

Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang berapa rakaat sholat tahajud, waktu tepat melaksanakan, dan tata cara sholat tahajud, Rabu (19/10/2022).

2 dari 4 halaman

Berapa Rakaat Sholat Tahajud?

Berapa rakaat sholat tahajud? Memahami berapa rakaat sholat tahajud ini penting diketahui bagi umat muslim yang akan menunaikan ibadah sholat sunnah ini. Sholat tahajud termasuk dalam sholat sunnah yang sangat dianjurkan, dampaknya luar biasa bagi yang mengerjakan.

Para ulama Fikih Nahdlatul Ulama (NU) sepakat, jawaban dari berapa rakaat sholat tahajud adalah minimal dikerjakan 2 rakaat dengan salam. Jumlah rakaat sholat tahajud yang umum ditunaikan adalah 11 rakaat hingga 23 rakaat. Meski sebenarnya, sholat tahajud boleh dikerjakan dengan jumlah rakaat tanpa batas.

Sementara dalam sebuah riwayat yang berbeda, Rasulullah SAW menunaikan ibadah sholat tahajud dengan jumlah rakaat bukan dua.

Dalam buku berjudul Pedoman Dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan, dkk, berapa jumlah rakaat sholat tahajud adalah dikerjakan Rasulullah SAW sebanyak 11 rakaat yang terdiri dari empat rakaat salam, empat rakaat salam, dan witir tiga rakaat salam.

Adanya jawaban dari berapa rakaat sholat tahajud yang dikerjakan Rasulullah SAW ini diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, Aisyah RA berkata:

"Rasulullah SAW (sholat) tidak melebihi sebelas rakaat, baik dalam bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Beliau sholat empat rakaat tidak perlu bertanya baik dan panjangnya, kemudian beliau sholat empat rakaat lagi tidak perlu bertanya baik dan panjangnya, lalu beliau sholat lagi tiga rakaat."

3 dari 4 halaman

Kapan Waktu Sholat Tahajud?

Jumlah rakaat sholat tahajud boleh dilaksanakan dengan minimal 4 rakaat sebagaimana Rasulullah SAW tunaikan. Begitu pula jumlah rakaat sholat tahajud boleh dilaksanakan dengan minimal 2 rakaat sebagaimana para ulama Fikih sepakati.

Kapan waktu sholat tahajud yang tepat? Sholat tahajud menjadi sholat sunnah yang istimewa dibanding sholat sunnah lainnya, karena waktu pelaksanaannya. Meski sangat istimewa, kedudukan sholat tahajud tidak bisa menggantikan sholat wajib atau fardhu.

Dalam buku berjudul Sholat Tahajud & Kebahagiaan: Sholat Tahajud & Kebahagiaan oleh Abd. Muqit, waktu pelaksanaan sholat tahajud adalah baik dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan sesudah tidur.

Sholat tahajud dilaksanakan pada malam hari sesudah tidur, ini termasuk salah satu jenis sholat qiyamul lail. Tafsir Imam Al-Qurthubi menjelaskan, sholat tahajud adalah bangun setelah tidur (haajid), kemudian menjadi nama sholat karena seseorang bangun untuk mengerjakan sholat, maka tahajud adalah mendirikan sholat usai tidur.

Waktu tepat melaksanakan sholat tahajud adalah terbagi menjadi tiga waktu utama. Dalam buku berjudul Panduan Sholat Sunnah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, tiga waktu utama ini di sepertiga malam pertama, sepertiga malam kedua, dan sepertiga malam terakhir.

1. Sepertiga malam pertama, yaitu kira-kira dari jam 20:30 sampai dengan jam 23:00.

2. Lalu di sepertiga malam kedua, yaitu kira kira dari jam 23:00 sampai dengan jam 1:30 dini hari.

3. Sepertiga malam ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1:30 dini hari sampai dengan masuknya waktu subuh.

Di sepertiga malam terakhir adalah waktu paling baik atau paling utama untuk menunaikan ibadah sholat sunnah tahajud. Ini karena pada waktu sepertiga malam terakhir menjadi waktu yang sangat sulit untuk bangun dan mengerjakan ibadah sholat.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Tata Cara Sholat Tahajud?

Tata cara sholat tahajud tidak berbeda dengan tata cara sholat fardhu berserta bacaannya. Bacaan yang membedakan antara sholat tahajud dengan sholat fardhu adalah pada niat dan doa setelah sholat tahajud saja.

Bagaimana tata cara sholat tahajud yang dimaksudkan itu? Ini penjelasan tata cara sholat tahajud beserta bacaan doanya Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Membaca niat sholat tahajud.

 

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

 

2. Takbiratul ikhram diikuti doa iftitah.

3. Membaca surat Al Fatihah.

4. Membaca surat pendek dalam Al-Qur’an.

5. Melakukan gerakan rukuk.

6. Melakukan gerakan itidal.

7. Kemudian melakukan gerakan sujud.

8. Mengulang gerakan seperti rakaat pertama dari takbiratul ihram.

9. Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua.

10. Salam.

11. Membaca bacaan doa setelah sholat tahajud.

 

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.”

 

 

12. Membaca istighfar.

 

Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih

Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya.”