Sukses

Dokter Ini Mengungkap Fakta Keistimewaan Al-Qur'an untuk Kesehatan Mental

Dokter Titik menyebutkan, sifat dasar manusia yaitu makhluk yang selalu penuh dengan rasa tidak puas dan was-was. Maka obatnya ada di dalam Al Qur’an yaitu, orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah

Liputan6.com, Banjarnegara - Dokter yang tergabung dalam Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) RSI Banjarnegara, Jawa Tengah dr Titik Kusumawinakhyu menyatakan, Al-Qur'an sangat baik untuk kesehatan mental.

Dokter Titik menyebutkan, sifat dasar manusia yaitu makhluk yang selalu penuh dengan rasa tidak puas dan was-was. Maka obatnya ada di dalam Al-Qur'an surah Al-Ra’d ayat 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

"(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS Al-Ra’d:28)

Ia juga mengatakan, kesehatan mental dapat dicapai apabila kesejahteraan fisik dan psikis berjalan bersamaan dan memberikan kesejahteraan, ketenangan hati, pikiran dan sehatnya fisik.

"Adanya prinsip keseimbangan lahir dan batin. Islam mengajarkan kesehatan mental tersebut dapat diraih apabila adanya rasa sabar dan dengan rangkaian ibadah dengan anggota badan berupa gerakan shalat, ataupun rangkaian tawaf, syai dan dilakukan bersamaan doa serta dzikir," katanya, melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, rangkaian ibadah di dalam Islam menggambarkan filosofi ketangguhan, kebugaran fisik, ketenangan jiwa dan tujuan yang akan dicapai dengan tindakan dan hati yang tertata serta tidak tergesa gesa mengikuti keinginan diri sendiri.

"Kesabaran adalah kunci mengobati mental yang sedang sakit, kesabaran akan melahirkan mental yang kuat sehingga apabila ada musibah maka akan menyerahkan kepada Allah, dengan berserah diri mengucapkan 'innalillahi wainnailaihi raji’un”'. Selanjutnya sabar dan sholat sebagai penolong," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Asupan Makanan Halal untuk Kesehatan Mental

Apabila konsep kesehatan mental ini diterapkan dan dipahami maka tidak akan dijumpai mental putus asa apalagi keinginan mengakhiri diri sendiri dengan percobaan bunuh diri atau tentamen suicidum dapat dihindari.

"Tantangan zaman, kesibukan manusia dengan digital sehingga mengurangi interaksi sosial dan hubungan langsung dengan manusia lainnya, dapat membuat kesehatan mental menurun," jelasnya.

Dewasa muda merupakan usia yang rawan, tuntutan eksistensi diri, kemapanan ekonomi, tanggung jawab, perselisihan antara suami istri serta permasalahan penyalahgunaan alkohol, narkotika dan obat terlarang lainnya menjadi pemicu tingginya kejadian bunuh diri.

Secara tegas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang ini menyatakan, kesehatan mental tidak terlepas dari apapun yang masuk ke dalam tubuh manusia terutama sistem pencernaan berupa makanan, minuman yang halal, dan diperoleh dari harta yang halal, serta proses yang halal. Ketika halal menjadi syarat utama maka kesehatan fisik dan mental dapat terjaga dengan baik.

Seperti dalam Al Quran, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu,” (QS Al-Baqarah: 168).

"Oleh karena itu Al Qur’an menjadi solusi utama kesehatan mental setiap individu. “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman,” (QS. Yunus: 57)," tandasnya.

Baca Al-Qur'an dan maknanya secara lengkanp, di sini.