Liputan6.com, Jakarta - Alasan Ayu Ting Ting ceraikan Enji Baskoro mendadak viral lagi di media sosial. Diketahui pelantun "Alamat Palsu" itu resmi menjadi janda sejak 2014 silam. Hingga kini ia belum menikah lagi.
Kembali viralnya alasan perceraian Ayu Ting Ting dengan Enji terjadi usai Lesti Kejora mencabut dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Rezky Billar dan memilih untuk memberi kesempatan kedua kepada suaminya.
Ayu Ting Ting mengungkap alasannya bercerai dengan Enji Baskoro dalam sebuah program acara televisi yang dipandu oleh Ruben Onsu. Menurut Ayu Ting Ting, hubungan dirinya dengan Enji sudah tidak bisa dilanjutkan lagi.
Advertisement
Baca Juga
“Memang saya dan dia sudah tidak bisa. Faktanya saya dan dia tidak bisa disatukan lagi, saya dan dia sudah tidak ada kecocokan satu sama lain,” katanya seperti dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Sabtu (22/10/2022).
Ibunda Bilqis Khumairah Razak ini memilih untuk menjalani hidup bersama anaknya. Sekarang ia sudah tenang dan bahagia bersama anak serta keluarganya.
"Terserah orang mau bilang saya egois, atau mentang-mentang saya sudah bisa cari duit sendiri, enggak peduli sama suami. Suami seperti apa dulu yang harus saya patuhi dan saya taati?" ujar dia.
Ayu Ting Ting yakin bahwa semua ini adalah jalan Tuhan yang harus diikuti, meskipun dalam hati kecilnya masalah dalam rumah tangga tidak ingin terjadi.
“Saya juga manusia yang waras. Saya punya pikiran, saya juga enggak mau dengan keadaan seperti ini, tapi Allah sudah kasih buat saya, saya harus ikuti. Dan saya yakin ke depannya hidup saya pasti lebih bahagia dari sekarang,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Etika Perceraian dalam Islam
Terlepas dari alasan Ayu Ting Ting mantap ceraikan Enji yang kembali viral, tidak salahnya mengetahui etika perceraian dalam Islam.
Mengutip laman NU, perceraian memang diperbolehkan dalam Islam. Perceraian menjadi solusi bagi pasangan suami-istri yang merasa pernikahannya tidak lagi memberikan kemaslahatan.
Dalam kitab Adabul Islam fi Nidzamil Usrah, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki memaparkan tentang etika perceraian dalam Islam. Dalam kitab tersebut disebutkan ada empat etika perceraian.
1. Mencerai Istri dengan Talak Satu
Suami yang memiliki hak talak jangan semena-mena untuk mengucapkan talak tiga sekaligus kepada istri. Suami hendaknya bisa mengontrol emosi ketika terjadi perselisihan dalam rumah tangga.
Kenapa talak satu? Dengan talak satu, keduanya bisa memiliki kesempatan untuk introspeksi diri. Bisa saja ada kepikiran untuk kembali rujuk dan membangun rumah tangga yang lebih baik.
Advertisement
2. Mengikuti Langkah yang Dianjurkan Al-Qur’an
Etika kedua adalah mengikuti langkah yang dianjurkan dalam Al-Qur’an sebagaimana diterangkan dalam penggalan surah An-Nisa ayat 34.
وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
Artinya: “Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar." (Ayat Al-Qur’an terkait dapat dilihat di sini)
Ingatkanlah ketika pasangan berbuat kesalahan. Jalin komunikasi yang baik kepada pasangan. Bila ada masalah, jangan langsung meminta cerai atau menceraikan.
Pisah ranjang sementara bisa menjadi alternatif solusi sebelum bercerai. Pasangan bisa saling mendinginkan pikiran hati dan pikirannya. Harapannya bisa kembali hidup harmonis.
3. Menceraikan dalam Keadaan Suci dan Tidak Setelah Melakukan Persetubuhan
Apabila memang harus bercerai, suami hendaknya menceraikan istri dalam keadaan suci dan tidak setelah melakukan persetubuhan. Hal ini agar tidak menambah panjangnya masa iddah.
4. Tidak Membuka Aib Masing-Masing
Setelah resmi bercerai, alangkah baiknya tidak membuka aib masing-masing. Membuka aib mantan pasangan sama halnya dengan membuka aib sendiri, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW.
إِنَّ أَعْظَمَ الخِيَانَةِ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ الرَّجُلُ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يُفْشِي سِرَّهَا
Artinya: “Sesungguhnya pengkhianatan terbesar di hadapan Allah pada hari kiamat kelak ialah seorang lelaki yang bercampur dengan istrinya kemudian membeberkan rahasia istrinya.” (HR Muslim)
Advertisement