Sukses

Pesan Menyentuh Kapolri Usai Bertemu Gus Baha

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke sejumlah ulama di Sarang. Salah satunya bersilaturahmi dengan Kiai Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat di Tanah Air untuk menjaga stabilitas politik tetap kondusif, karena menjadi modal bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045 siapa pun pemimpinnya nanti pada Pemilu 2024.

"Karena ini menjelang tahun politik, mari hilangkan hal-hal yang bersifat polarisasi," ujar Kapolri, di sela kunjungannya ke sejumlah ulama pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu, dikutip Antara.

Di antaranya, berkunjung ke sejumlah ulama di Sarang. Salah satunya bersilaturahmi dengan Kiai Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Kemudian, dilanjutkan ke Pondok Pesantren Kauman Lasem, Rembang untuk bersilaturahmi dengan Kiai Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem (Gus Zaim) serta 50 kiai dari berbagai daerah.

Apalagi, kata Listyo, bangsa ini juga memiliki cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan tujuan nasional masyarakat adil dan makmur.

"Untuk itu, Polri butuh ulama tentunya berbagai kegiatan kita harus terus kerja sama untuk mendinginkan situasi," ujarnya pula.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Polisi, Kiai dan Santri

Menurut dia, kerja sama antara polisi dan ulama sangat penting.

"Kita ingin Indonesia dijaga agar situasi keamanan ketertiban masyarakat juga tetap kondusif, termasuk stabilitas politik juga kondusif," ujarnya.

Kiai Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem, pengasuh Ponpes Kauman Rembang mengungkapkan bahwa sebagai pemangku kepentingan masyarakat pondok pesantren punya peran dan tugas yang sama dengan Polri.

"Polri tugas pokok fungsinya kan di bidang kamtibmas, maka pesantren sebagai pemangku kepentingan dari unsur masyarakat juga punya tugas sama di bidang kamtibmas. Karena keduanya sama, maka butuh sinergi," ujarnya.

Agar bisa menjalankan program tersebut demi mewujudkan negara aman, damai dan sejahtera, kata dia lagi, diadakanlah pertemuan.

Hak terpenting, kata dia pula, silaturahmi tetap dijaga, karena akhir-akhir ini nilai-nilai silaturahmi itu agak terabaikan, dan inilah saatnya sinergi polisi dan santri.