Sukses

Gempa Guncang Sukabumi, Kenali Istilah dan Kategori Gempa Bumi dalam Al-Qur’an

Perihal gempa bumi, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menginformasikannya. Dalam menyebutkan gempa bumi ini, Al-Qur’an menggunakan variasi kata yang cukup banyak.

Liputan6.com, Cilacap - Gempa kerap mengguncang beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya, seperti yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/10/2022) pagi.

Getaran gempa ini terasa hingga ke wilayah Kota Bandung. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,7 pada pukul 10.05 WIB.

Sedangkan, lokasi episentrum gempa bumi tersebut berada pada 7.70 LS - 106.88 BT atau 87 km barat daya Kota Sukabumi denggan kedalaman 20 km.

“Warga di Pasar Palabuhanratu kaget, guncangan cukup kencang,” ucap Zal dalam pesan singkat di Whatsapp Group, Senin (31/10/2022).

Selain itu, getaran gempa yang berpusat di Kota Sukabumi itu juga dirasakan sesaat oleh sejumlah warga di Kota Bandung.

“Iya, kerasa gempanya cukup sebentar. Saya pas lagi duduk terasa ada yang bergoyang,” kata Nadya (24), warga Bandung.

Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto dalam keterangan tertulis menyebutkan, gempa Sukabumi M 4,7 yang terjadi tidak berpotensi tsunami. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Terlepas dari informasi tersebut, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menginformasikan perihal gempa bumi. Uniknya, penyebutan gempa bumi dalam Al-Qur’an menggunakan variasi kata yang cukup banyak.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ayat-ayat Gempa Bumi dalam Al-Qur’an

Menurut Muhammad Makmun dalam artikelnya yang berjudul ‘Gempa Bumi dalam Al-Qur’an’ dalam Jurnal Esensia menyebutkan, Al-Qur’an mempunyai berbagai pilihan kata dalam menjelaskan gempa bumi.

Al-Qur’an menggunakan berbagai bentuk ragam kata yang berbeda dalam menyebutkan gempa bumi, yaitu sebagai berikut.

1. Menggunakan Kata Zalzalah dan derivasinya, kata Zalzalah disebutkan dalam beberapa surat yaitu dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 214, Q.S. Al Ahzab ayat 11, Q.S. Al-Hajj ayat 1-2 dan Q.S. Zalzalah ayat 1-2.

2. Menggunakan Kata Dakk dan derivasinya, kata ini disebutkan dalam dua surat yaitu Q.S. Al-Haaqqah ayat 14 dan Q.S. Al-Fajr ayat 21.

3. Menggunakan Kata Syaqq dan derivasinya, kata ini disebutkan dalam beberapa surat yaitu Q.S. Qaf ayat 44, Q.S. Maryam ayat 90 dan Q.S. ‘Abasa ayat 26.

4. Menggunakan Kata Qath’al-Ardl kata ini disebutkan dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat 31.

5. Menggunakan Kata Badl Al-Ardl, yaitu terdapat dalam Q.S. Ibrahim 48.

6. Menggunakan Kata Rajfah dan derivasinya, yaitu terdapat dalam Q.S. Al-A’raf ayat 78, Q.S. Al-A’raf ayat 91 dan155, Q.S. Al-Muzaamil ayat 14, Q.S. Al-Ankabut ayat 37 serta Q.S. Al-Nazi’at ayat 6.

7. Menggunakan Kata Rajj, yaitu dalam surat Al-waqi’ah ayat 4.

8. Menggunakan Kata Madd, yaitu dalam surat Al-Insyiqoq 3-4

9. Menggunakan Kata khasafa dan derivasinya, yaitu dalam Q.S. Al-Nahl ayat 45, Q.S. Al-Isra’ 68, Q.S. Qashash ayat 81, Q.S. Al-Ankabut 40, Q.S. Saba’ ayat 9 dan Q.S. Al-Mulk ayat 16.

10. Menggunakan Kata Fasad (Secara Fisik) yaitu dalam Q.S. Ar-Rum ayat 4 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 25.

11. Menggunakan Kata Fasad (Secara Non Fisik) yaitu terdapat dalam Q.S. Al-A’raf ayat 56 dan Q.S. Al-A’raf ayat 85.

 

3 dari 3 halaman

Kategorisasi Gempa Bumi dalam Al-Qur’an

Masih mengutip tulisan yang sama, Berdasarkan ragam kata yang digunakan oleh Al-Qur’an di atas perihal gempa bumi dapat dikategorikan menjadi 3 bagian sebagai berikut.

1. Ayat-ayat Gempa Bumi yang Kaitannya Dengan Kisah Umat Terdahulu

Adapun ayat-ayat yang masuk dalam kategori ini adalah Q.S. Al-Baqarah 214, Q.S. Al-Ahzab 11 dan Q.S. Al-‘Ankabut ayat 40. Sebab turunnya ayat-ayat ini beragam namun memiliki kesamaan,

Imam Al-Alusi misalnya menjelaskan bahwa Q.S. Al-Baqarah 214 turun saat perang Khandaq (parit) di Madinah dan dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa ayat ini turun di saat perang Uhud.

Hal yang sama juga terdapat dalam Q.S. Al-Ahzab 11 di mana Imam Al-Zamakhsyari dan Thahir Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwa ayat ini turun dalam perang khandaq di mana kaum muslimin dicoba dengan adanya goncangan, yakni goncangan permusuhan yang tidak seimbang antara jumlah pasukan orang mukmin dan orang kafir.

Adapun Q.S. Al-‘Ankabut ayat 40, Imam al-Thabari telah mengutip riwayat dari Ibnu Juraij bahwa Allah SWT telah menceritakan keadaan umat-umat Nabi terdahulu yang membangkang dari ajaran Allah yaitu kaum Tsamud, kaum Madyan, Qarun dan sebagainya dalam ayat-ayat yang lain kemudian direview secara detil dalam ayat yang satu bahwa kaum Nabi Luth mendapat hujan batu, kaum Tsamud dan kaum Madyan telah ditimpa shaihat (suara yang keras), Qarun ditelan (dengan gempa) oleh bumi dan ada kaumnya Nabi Nuh yang ditenggelamkan di laut.

2. Ayat-ayat Gempa Bumi yang Kaitannya dengan Kiamat

Adapun ayat-ayat yang masuk dalam kategori ini adalah Q.S. Al-Hajjayat 1-2, Al-Haaqqah ayat 14 dan Al-Zalzalah ayat 1. Sebab turunnya ayatayat ini beragam namun memiliki kesamaan pula, Ibnu Katsir misalnyaketika menjelaskan Q.S. Al-Hajj ayat 1-2 mengutip riwayat Imam Al Thabrani dalam hadis yang sangat panjang sekali bahwa zalzalah (gempa bumi) itu adalah gejala alam yang akan datang menjelang hari qiyamat (sa’at), sehingga gempa bumi dalam riwayat yang dikutip oleh Ibnu Katsiradalah gejala alam yang merupakan salah satu tanda dari datangnya harikiamat dan ia akan tiba pula di saat hari kiamat.

Ketika menjelaskan sebab turunnya Q.S. Al-Haaqqah ayat 14 dan Q.S.Al-Zalzalah ayat 1, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abi Hatimbahwa ayat ini turun dalam rangka menjelaskan keadaan-keadaan yangterjadi saat kiamat datang.

Hal itu dimulai dengan adanya tiupansangkakala oleh malaikat kemudian bumi dan gunung-gunung diangkat dan saling dibenturkan. Dalam riwayat yang lain Ibnu Jarir menambahkanbahwa ayat ini masih turun dalam konteks ayat-ayat kiamat gunamemaparkan tentang pentingnya iman dengan hari kebangkitan agar dapat memotivasi untuk menjalankan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.

Imam Al-Mawardi menuturkan bahwa ayat ini khususnya dan surat Al-Zalzalah pada umumnya diturunkan dalam rangka memberikan ancamandan penakut-nakutan kepada orang-orang kafir yang tidak mau beriman terhadap datangnya hari akhir.

Adanya gempa bumi ini disebutkan oleh jumhur ulama’ sebagai salah satu tanda akan datangnya hari kiamat (asyratal-sa’at) meski ada beberapa mufasir yang memahaminya bahwa gempabumi sebagaimana yang disebutkan di atas adalah gempa bumi yang terjadi saat tibanya hari kiamat itu.

3. Ayat-ayat Gempa Bumi yang Masuk Kategori Adzab dan Gejala Alam

Di antara ayat yang masuk dalam kategori ini adalah Q.S. Al-Fajr ayat 21 dan Q.S. Maryam ayat 90. Menurut Ibnu Abi Hatim Q.S. Al-Fajr ayat 21 turun di sekitar orang-orang kafir yang tidak menghormati anak-anak yatim, tidak mau memberikan bantuan terhadap orang-orang miskin bahkan mereka sudah dibuat buta oleh gemerlapnya harta benda dan dunia sehingga melupakan akan datangnya hari kiamat, makhsyar, dan hisab.

Padahal harii tu akan datang juga di mana bumi digoncangkan, gunung dan lautan diratakan lantaran perbuatan mereka yang melenceng dari ajaran agama Islam. Adapun Q.S. Maryam ayat 90 menurut Imam Ibnu Katsir turun karena banyaknya orang kafir yang menganggap bahwa malaikat itu adalah anak-anak Allah padahal dalam ayat-ayat sebelumnya Allah telah menjelaskan bahwa Allah menciptakan Nabi Isa dari Maryam tanpa bapak.

Ayat ini turun dalam rangka mengingkari sangkaan orang-orang kafir tersebut. Riwayat ini juga dapat dijumpai dalam riwayat Abdullah Ibnu Abbas, Mujahid, Muqatil, Qatadah dan Malik Bin Anas.

Penulis: Khazim Mahrur