Sukses

Hari Pahlawan 2022 dan Tokoh-Tokoh Pejuang Bangsa dari Muhammadiyah

Momen Hari Pahlawan ke-77 yang diperingati pada 10 November 2022 mengingatkan tokoh-tokoh pejuang bangsa yang berkontribusi secara langsung maupun tidak terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Momen Hari Pahlawan ke-77 yang diperingati pada 10 November 2022 mengingatkan tokoh-tokoh pejuang bangsa yang berkontribusi secara langsung maupun tidak terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Atas jasanya melawan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, tokoh-tokoh tersebut mendapat gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah.

Dari sekian banyak tokoh bangsa yang mendapat gelar pahlawan nasional, beberapa di antaranya berasal dari organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. 

Sejarah mencatat bahwa organisasi Muhammadiyah ikut andil dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Organisasi ini juga telah melahirkan kader-kader penggerak bangsa yang pada masanya ikut berjuang melawan penjajah.

Kader-kader inilah yang kemudian ambil bagian menjadi pemeran utama kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka tidak sendiri, melainkan bergabung bersama para tokoh lainnya dari berbagai latar belakang, termasuk di antaranya berkolaborasi bersama para tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Lantas, siapa saja tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia dan mendapat anugerah Pahlawan Nasional dari pemerintah?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah

Mengutip laman resmi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, berikut beberapa tokoh Muhammadiyah yang bergelar Pahlawan Nasional.

1. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961. 

2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK. 

3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000. 

4. Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah. 

5. Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI dan Pahlawan Nasional yang aktif di organisasi Muhammadiyah. 

6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.

3 dari 3 halaman

Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah

7. KH Fachrodin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964. 

8. Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat. 

9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA. 

10. KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 

12. Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.

Dalam situs Suaramuhammadiyah.id, ada tokoh Muhammadiyah lainnya yang mendapat gelar pahlawan nasional seperti Adam Malik, Nani Wartabone, Andi Sulthan Daeng Radja, Teuku H. Moehammad Hasan, Lafran Pane, Abdurrahman Baswedan, dan Abdul Kahar Mudzakkir.