Liputan6.com, Cilacap - Peringatan Hari Pahlawan tiap 10 November dari tahun ke tahun selalu statis. Lazimnya, kegiatannya hanya upacara, mengheningkan cipta atau tabur bunga. Bagi anak muda, kegiatan seperti ini kurang mengigit karena sangat seremonial, kaku dan statis.
Bagi anak muda terutama siswa, butuh sarana agar bisa memahami secara langsung makna kepahlawanan. Termasuk mengorbankan nyawa, berhadapan langsung dengan musuh dan sebagainya.
Karena itu, siswa MA El Bayan, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Pahlawan secara berbeda. Mereka menggelar pentas seni berupa drama, pameran lukisan hingga sendratari bertema peringatan Hari Pahlawan, Sabtu (12/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Pentas drama memperlihatkan perjuangan KH Hasyim Asy'ari saat harus berhadapan dengan tekanan tentara Jepang. Sementara pameran lukisan memajang wajah pahlawan nasional.
Kepala MA El Bayan, Faiqoh Subkhy mengatakan, selama ini peringatan Hari Pahlawan sangat statis dan tidak banyak perubahan. Selain itu, juga tidak ada ruang kreasi untuk siswa sekolah.
Hingga dedikasi, perjuangan dan pengorbanan pahlawan kerap kali seperti cerita di mata siswa sekolah.
"Dengan drama, seni tari dan lainnya, menjadi sebuah wujud nyata langsung dan dapat disaksikan para siswa. Wujud perjuangan para pahlawan, para kyai. Terus kemudian dedikasi mereka, bagaimana mati kemudian tumpah darah penghabisan mereka bukan hanya cerita," kata dia.
Dengan pentas ini pula, siswa bisa menunjukkan kreasi dan menjadi ajang aktualisasi, kemauan dan kemampuan mereka. Tentu saja, garis besar kreasi dan tampilan para siswa harus sesuai dengan tema besar yakni peringatan Hari Pahlawan. Melaui metode ini, siswa akan lebih bisa menyerap nilai-nilai kepahlawanan.
"Ini bisa jadi bahan pembelajaran untuk siswa. Yang paling penting adalah peluapan ekspresi siswa," ujar dia.
Tim Rembulan-Har