Liputan6.com, Denpasar - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20), digelar di Bali, Indonesia, 15-16 November 2022. Sementara, rangkaian G20 telah dimulai pada Desember 2021, termasuk forum Agama G20 atau R20 2-3 November lalu.
KTT G20 Bali menjadi harapan besar penyelesaian krisis global yang terjadi. G20 didirikan oleh 19 negara dan 1 lembaga (Uni Eropa) untuk menyelesaikan krisis ekonomi pada 1997-1999. Forum G20 dibentuk pada tahun 1999 melalui pertemuan para menteri keuangan negara-negara anggotanya.
Sementara pertemuan tingkat presiden diadakan pertama kali pada 14-15 November 2008, dan diadakan setiap tahun setelah itu.
Advertisement
Adapun anggota G20 terdiri dari, Australia, Argentina, Brasil, Kanada, RRT (China), Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Baca Juga
Selain itu, juga terdapat negara-negara lain yang diundang sebagai tamu, menyesuaikan dengan penyelesaian masalah yang dibahas.
Dari negara-negara anggota G20 itu, tiga negara di antaranya berpenduduk mayoritas Islam dan ada pula negara Islam. Mana saja? Berikut ulasannya.
1. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara kuat di Timur Tengah yang mulai berpartisipasi dalam KTT G20 pada tahun 2008 di Washington.
Kala itu, Saudi tengah disorot karena kondisi keuangan kerajaan sedang merosot cukup tajam. Saat mengikuti KTT, Saudi mendapat kepercayaan dari anggota lainnya karena melakukan transformasi ekonomi dan sosial melalui Visi Saudi 2030. Hal itu sejalan dengan prioritas G20.
Sementara itu, Saudi diketahui memiliki penduduk sebanyak 36 juta (data per 25 Oktober 2022) dan hampir seluruh penduduknya menganut agama Islam.
3. Turki
Jumlah masyarakat muslim di Turki diketahui menyentuh angka 47,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk negara tersebut secara keseluruhan adalah 85,04 juta jiwa di tahun 2021.
Turki menjadi Ketua G20 pada tahun 2015 dan menjadi tuan rumah Leaders’ Summit pada 15-16 November 2015 di Antalya.
Dalam laman Departemen Luar Negeri Turki, Presidensi G20 di Turki berfokus pada perkembangan global yang sangat inklusif dan meningkatkan investasi.
Secara garis besar, Turki mengusung 3I, yakni Investasi, Implementasi, dan Inklusivitas. Dalam kesempatan itu pula, Turki menyepakati adanya target mengurangi pengangguran di kalangan kaum muda hingga 15 persen pada tahun 2025.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Indonesia, Satu-Satunya Anggota G20 di ASEAN
3. Indonesia
Indonesia tentunya salah satu anggota G20 yang mayoritas penduduknya muslim. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 yang berlangsung pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Melansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Presidensi G20 di Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, yang sengaja diangkat lantaran dunia masih dalam tekanan efek pandemi Covid-19.
Sudah pasti, hal ini memerlukan satu upaya bersama dan khusus untuk mencari solusi pemulihan dunia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Menurut World Population Review, jumlah penduduk muslim di Tanah Air saat ini adalah 231 juta jiwa atau sekitar 86,7% dari total jumlah masyarakat.
Indonesia menjadi bagian G20 sejak forum dibentuk pada 1999. Saat itu, Indonesia tengah bangkit dari krisis ekonomi 1998, dikutip dari laman Kementerian Keuangan RI.
Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.
Sementara itu, dalam KTT G20 kali ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Indonesia bekerjasama dengan negara pelaksana G20 sebelumnya, Italia dan sesudahnya, India untuk menggelar acara -- tiga negara ini biasa disebut Troika.
Momen presidensi G20 ini menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
Advertisement