Sukses

Innalillahi, Pimpinan Pesantren Cipasung Tasikmalaya KH Abun Bunyamin Wafat

Almarhum lahir pada 27 September 1949, anak ke sembilan dari 14 bersaudara pasangan KH. Ruhiat dan Hj. Siti Aisyah, selaku pendiri pondok pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat KH Abun Bunyamin Ruhiat, wafat pada usia 73 tahun, Sabtu (19/11/ 2022). Kabar meninggalnya KH. Abun Bunyamin Ruhiat ramai di media sosial dan berbagai group aplikasi.

"Innalilahi, Yaa Alloh Mautul Alim Mautul Alam,” tulis salah satu warga Kecamatan Singaparna Imam Mudofar dalam salah satu unggahannya.

Yaa Alloh bapak, Husnul Khotimah,” tulis Asep M Tamam, warga Tasikmalaya lainnya.

Kabar meninggalnya KH Abun Bunyamin Ruhiat itu pun dibenarkan salah satu keluarga pondok Pesantren Cipasung, Haryadi Ahmad Satari. Ia menuturkan, KH. Abun meninggal pada pukul 10.12 WIB di RS TMC Kota Tasikmalaya.

“Iya benar (wafat) Kang, minta doanya untuk bapak. Tadi meninggal pukul 10.12 di TMC,” ujarnya.

Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam mengakui sosok KH Abun Bunyamin sebagai ulama kharismatik yang cukup berjasa bagi umat.

“Beliau sangat dihormati dan disegani, sosoknya dibanggakan oleh masyarakat," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Biodata KH Abun Bunyamin Ruhiat

Rencananya pemakaman salah satu adik mantan Rais Am PBNU KH Ilyas Ruhiat tersebut, akan digelar di kompleks makam keluarga besar ponpes Cipasung, Kecamatan Singaparna.

“Nanti gimana pihak keluarga saja, tapi memang rencananya hari ini langsung dimakamkan,” ujar Haryadi menambahkan.

Seperti diketahui KH. Abun Bunyamin Ruhiat merupakan salah satu tokoh sepuh ulama di kalangan NU. Almarhum lahir pada 27 September 1949, anak ke sembilan dari 14 bersaudara pasangan KH. Ruhiat dan Hj. Siti Aisyah, selaku pendiri ponpes Cipasung, Tasikmalaya.

Kiprah pesantren Cipasung sebagai salah satu pesantren terbesar di wilayah Priangan Timur memang tak diragukan. Puncaknya saat KH Muhammad Ilyas Ruhiat, kakak alhamarhum terpilih sebagai Rais Am PBNU, mendampingi KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Ketua Umum PB NU pada 1994 silam.