Sukses

Doa Ustaz Adi Hidayat untuk Korban Gempa Cianjur: Insya Allah Syahid

Mendengar kejadian yang ada di Cianjur, Ustadz Adi Hidayat (UAH) juga turut menyampaikan belasungkawanya kepada korban yang terdampak. Secara khusus UAH memberikan doa terbaik untuk keluarga korban juga yang mengalami musibah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi jumlah korban jiwa gempa Cianjur pada Selasa (22/11/2022) telah mencapai 268 orang. Selain itu, gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) menyebabkan ribuan orang terluka dan belasan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, baik waktu ataupun dampak yang akan ditimbulkan bakal seperti apa juga masih menjadi rahasia Tuhan. Gempa bumi yang terjadi di wilayah Cianjur salah satunya.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 SR yang telah mengguncang wilayah Cianjur, setidaknya telah memakan 268 korban jiwa dan ribuan bangunan rusak. Akibat kejadian itu, tentu saja tidak hanya korban yang terdampak saja yang berduka, semua yang mengetahui kejadian itu juga turut merasakannya.

Mendengar kejadian yang ada di Cianjur, Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga turut menyampaikan belasungkawanya kepada korban yang terdampak.

Secara khusus UAH memberikan doa terbaik untuk keluarga korban juga yang mengalami musibah ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Insya Allah Syahid

“Saudara-saudariku sebangsa setanah air di mana pun kita semua berada, di hari ini, hari Senin, bertepatan dengan 21 November 2022 Masehi, kita merasakan ada gempa, getaran yang cukup kuat sampai bahkan kewilayah Jakarta, Bekasi, dan juga sekitarannya,” kata UAH dalam pembukaannya di YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Selasa (22/11/2022).

“Setelah diberikan informasi oleh BMKG berpusat di wilayah Cianjur, tentu kita semua merasa berduka, membersamai dalam doa dan kita juga menerima informasi bahwa ada korban jiwa dan luka-luka yang tidak sedikit, ditambah rusaknya ragam bangunan, baik rumah, juga pusat-pusat perkantoran, ekonomi, dan lain sebagainya.” Lanjutnya.

Dalam tausiyah yang disampaikan, UAH berusaha menguatkan saudara setanah air yang berada di wilayah cianjur dan sekitarnya, khususnya yang terdampak untuk bersabar. Ia juga mendoakan korban jiwa yang mengalami musibah ini semoga meninggal dalam keadaan syahid.

“Saudara-saudariku yang berada di sana dan Insya Allah yang wafat dalam musibah ini, dalam gempa ini yang tertimpa oleh benda-benda tertentu kemudian wafat, mudah-mudahan digolongkan dalam hadis Nabi SAW diriwayatkan oleh al imam An-Nasa’i sebagai pelengkap dalam hadis riwayat muslim, bahwa shahibul hadmi syahidun. Orang yang tertimpa timpaan tertentu, baik dari reruntuhan ataupun dalam situasi gempa pada umumnya tertimpa suatu benda tertentu yang kemudian dengan itu mengantarkan kepada ajalnya, maka itu berpotensi syahid di Mata Allah SWT,” kata UAH dalam doanya.

 

3 dari 3 halaman

Mencontoh Rasulullah untuk Saling Menolong

UAH juga mengatakan bahwa bila ajal telah tiba, kita tidak bisa menolaknya dengan cara apapun. Boleh jadi dalam keadaan sehat ataupun dalam keadaan sakit, ajal telah tiba. Semoga Allah berkehendak dengan adanya musibah ini sesuai dengan ajal dari sebagian hambanya kembali kepada Allah, dan wafat dalam keadaan yang mulia.

“Dan kemudian kita selanjutnya diajarkan untuk bersabar dan mengambil hikmah dari semua ujian ini, sekali lagi, boleh jadi ada kebaikan-kebaikan besar di balik ini semua yang sedang disiapkan, mendatangkan keluarga-keluarga terbaik, mendatangkan perhatian, menyatukan diantara kita semua, sehiangga mudah-mudahan ada kebaikan, kebaikan yang insyaallah dalam waktu dekat kita semua akan dapati,” ucap UAH.

Selanjutnya UAH juga mengajak kepada kita semua untuk mencontoh Nabi SAW dan pedoman dalam Al-Quran untuk saling menolong, membantu, dan menguatkan.

“Saya ingin mengajak kepada semua pihak tanpa ketercuali, mari pusatkan energi kita, pikiran kita, perhatian kita, pada saudara-saudara kita yang sedang terdampak. Baik itu secara spesifik di wilayah Cianjur dan sekitarannya ataupun boleh jadi di tempat-tempat lain di wilayah kesatuan republik Indonesia, di Negara tercinta kita ini yang membutuhkan perhatian,”

UAH mengingatkan untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT untuk yang tidak terdampak, namun disaat yang bersamaan juga memberikan ruang untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan.

Penulis: Hamzah Setia Al Muhandisyi