Sukses

Tuyul Online Bikin Kaya? Lupakan, Begini Kunci Sukses ala Rasulullah SAW di Usia Muda

Kunci Sukses Ala Rasulullah di Usia Muda

Liputan6.com, Jakarta - Istilah tuyul tentunya tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Biasanya tuyul digambarkan dengan sosok anak kecil tak kasat mata yang mencuri sejumlah uang atas dasar perintah seseorang yang sudah melakukan kontrak dengan para jin.

Motif mereka melakukan hal tersebut tidak lain karena tergiur dengan kehidupan mewah dan bergelimang harta.

Dengan kemajuan teknologi saat ini ternyata muncul istilah baru,tuyul online alias judi slot. Dengan spesifikasi yang sama serta lebih mudah digapai dan diakses dalam genggaman tangan membuat orang-orang datang kemudian terjebak dalam permainan ini.

Padahal Islam sangat melarang perbuatan judi dalam kehidupan sehari hari seperti dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Baqarah: 219 yang artinya 

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan. (Q.S al-Baqarah: 219)

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 2 halaman

Kunci Sukses Ala Rasulullah

Daripada melakukan perbuatan sia-sia serta dilarang oleh agama, lebih baik simak beberapa tips berikut agar kamu bisa sukses di usia muda seperti Rasulullah SAW, dikutip dari berbagai sumber.

1. Belajar Hidup Mandiri Sejak Dini

Kesuksesan Rasulullah Saw menjadi seorang wirausahawan bukanlah dari harta warisan orang tuanya, akan tetapi dari sebuah proses yang dimulai dari nol. Di usia 6 tahun beliau sudah menjadi yatim piatu dan kemudian di usia 8 tahun ditinggal kakeknya, setelah itu barulah ia tinggal bersama pamannya Abu Thalib hingga mengantarkannya menjadi seorang pedagang yang sukses. 

Bercermin dari kisah beliau, maka hal ini dapat dijadikan acuan bagi orang tua atau para pendidik untuk menanamkan kemandirian kepada anak-anak dari sejak dini. Jangan biarkan semua keinginan anak terlayani secara penuh. Apalagi bagi generasi yang hidup di zaman serba teknologi saat ini jika ingin sukses di usia muda maka manfaatkan dan kuasailah teknologi secara produktif (menghasilkan) bukan konsumtif (menghabiskan).

2. Bekerja Keras

Latihlah diri untuk melakukan segala sesuatu dengan bekerja keras, jangan pantang menyerah hingga tercapainya tujuan. Rasulullah telah memberi teladan ketika beliau berdagang bersama bersama pamannya ke Syam dengan berjalan kaki, bahkan melakukan perjalanan ke daerah-daerah lainnya. Dengan kerja kerasnya, pada usia 25 tahun beliau sukses menjadi pedagang kaya raya.

Selain itu Islam juga memerintahkan kita agar senantiasa berlaku jujur dan amanah dalam bekerja sebagai cerminan orang yang beriman. Kegagalan tentu saja akan dijumpai, namun tetaplah berusaha dan jangan lekas putus asa. Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat Az-zumar ayat 53.

Artinya: Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,  janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah  mengampuni  dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar : 53)

Penulis: Putry Damayanty