Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan BJ Habibie. Karya-karyanya semasa hidup telah banyak memberikan kontribusi berharga bagi bangsa Indonesia.
Tak heran meskipun beliau sudah tiada namun hingga sekarang namanya masih keras menggaung dan akan selalu terkenang begitupun dengan untaian kata yang pernah beliau lontarkan tentang indahnya Islam.
Advertisement
Baca Juga
Dari kata-kata bijaknya tentang Islam ini, kita jadi mengetahui bagaimana Presiden ke-3 ini me-makna-i Islam, dikaitkan dengan kehidupan zaman sekarang.
Habibie juga dikenal sebagai cendekiawan muslim yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi di Indonesia, terutama kedirgantaraan.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Memilih Islam
“Saya diberi kenikmatan oleh Allah SWT ilmu teknologi sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama lebih manfaat untuk umat Islam. Kalau saya disuruh milih antara keduanya, maka saya akan memilih ilmu agama,”
Advertisement
2.Islam harus kembali jadi pemimpin di dunia sains
“Berdasarkan pengalaman sejarah dan peradaban umat manusia, yang lebih penting bagi umat Islam saat ini adalah tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai umat Islam di masa lalu, atau berdebat siapa yang pertama kali menemukan angka nol, termasuk nomor, satu, dua, ketiga, dan seterusnya, sebagai kontribusi umat Islam dalam penuliskan angka di era modern ini dan fondasi serta perkembangan peradaban di seluruh dunia. Tetapi bagaimana umat Islam akan mendapatkan kembali kepemimpinan dan kontrol sains dan teknologi, memimpin kembali dan menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban, karena itu merupakan pencapaian nyata,”
3. Keseimbangan imtaq dan iptek
"Saya katakan kalau Tuhan YME memanggil saya dan saya disuruh memilih antara 100 persen imtaq atau 100 persen iptek, yang saya pilih adalah 100 persen imtaq. Tapi, kalau saya boleh pilih, saya mau dikasih dua-duanya agar seimbang,"
Advertisement
4. Iman seseorang tidak terbatas
“Saya tidak pernah masuk pesantren, tidak pernah masuk organisasi Islam, tapi saya sudah baca dan pahami Alquran sejak kecil. Saya sekolah di Belanda, masuk sekolah yang kebanyakan agamanya Kristen. Saya juga baca kitab suci agama lain, sama orangtua saya nggak dilarang. Kenapa? Karena orangtua saya tahu, ‘Habibie ini sudah cukup ngerti agama’, jadi nggak masalah,”
5. Menghargai agama dan kebudayaan yang berbeda
“Saya pernah punya seorang teman. Ia beragama Kristen. Saat dia meninggal, dia dibawa ke gereja dan saya ikut ke gereja. Saya pegang jenazahnya, saya masuk ke gereja dan saat semua orang berdoa, saya juga ikut berdoa. Tapi doa saya berbeda, saya berdoa ‘bismillahirrahmanirrahim’,”
Penulis: Putry Damayanty
Advertisement