Sukses

Heboh Pencopotan Label Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur, Ini Pesan Adem Buya Yahya

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur. Video viral itu menuai pro kontra dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan bangunan-bangunan rusak mengundang simpati banyak orang. Bantuan-bantuan untuk korban bencana Gempa Cianjur datang dari berbagai pihak, tak terkecuali dari lintas agama.

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur. Video viral itu menuai pro kontra dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Seorang jemaah Al-Bahjah menanyakan perihal pencopotan label gereja di tenda bantuan tersebut kepada KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya). Pengasuh LPD Al-Bahjah ini dengan gamblang memberikan jawaban dan penjelasannya.

Buya Yahya menuturkan, dalam keadaan bencana yang harus diutamakan adalah suara kemanusiaan. Seorang muslim harus terbuka hatinya untuk memberikan pertolongan, biar pun yang terkena bencana bukan seorang muslim. 

“Jadi, kita bantu bukan saja seorang muslim. Dan kita sebagai orang beriman tentu membantunya karena Allah,” katanya dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (29/11/2022).

Begitu pun sebaliknya, seorang muslim harus menerima juga bantuan dari non-muslim seperti yang terjadi di Cianjur. Menurut Buya Yahya, gempa Cianjur mengundang orang non-muslim untuk memberikan bantuan, karena di agama mereka juga diserukan untuk melakukan kebaikan.

“Dalam hal ini sah-sah saja. Kita seorang muslim gak boleh melarang mereka karena mereka ingin menolong. Hanya yang perlu dijaga adalah memang membuat tersinggung agama-agama yang lain,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Saling Bergandengan

Buya Yahya berharap, adanya bantuan dari non-muslim dapat memicu kaum muslimin semangat lagi. Kemudian adanya kejadian ini harus saling bergandengan antarumat beragama.

“Yuk kita bersama-sama biar di situ malah terkontrol sehingga mereka yang agamanya beda juga bisa membantu karena kemanusiaan,” imbuhnya.

Menurut Buya Yahya, pihak yang membantu korban bencana gempa Cianjur harus laporan kepada yang memberinya. Adanya pelabelan agama khusus pada sebuah tenda bantuan ini bisa jadi untuk kebutuhan laporan mereka.

“Jadi, tolonglah dari kaum muslimin sendiri harus bijak. Dan non-muslim juga harus bijak. Kita perlu bijak dalam menangani hal-hal semacam ini. Yang penting segala sesuatu yang menjadikan sebab kita bermusuhan berselisih paham hendaknya kita hindari sebisa mungkin,” imbaunya.

“Adapun masalah mencopot  kalau memang ya mesti ada yang tidak terima dong, kok dicopot. Karena penempelan itu ada banyak tujuan. Ada tujuannya untuk niat dalam hati program agama mereka, bisa juga untuk dilaporkan,” sambungnya.

Akan tetapi, dalam keadaan bencana seperti ini Buya Yahya berpesan agar semuanya harus meningkatkan adab, akhlak, dan bijak. Ia juga berpesan antarumat beragama harus saling bergandengan di tengah kondisi bencana seperti yang menimpa Cianjur.

“Jadi, mohon dari semua pihak untuk bisa menjaga agar menghindarkan diri kita dari hal-hal yang bermusuhan,” tukasnya.