Liputan6.com, Cilacap - Aksi selebrasi yang dilakukan para pemain muslim menyedot perhatian publik. Salah satunya ialah aksi sujud syukur yang dilakukan para pemain muslim usai mencetak gol dan berhasil mengalahkan lawan mainnya.
Hal ini sebagaimana dilakukan oleh para pemain timnas Arab Saudi yang sukses membungkam Argentina 2-1 di Piala Dunia 2022.
Advertisement
Baca Juga
Demikian halnya keberhasilan Maroko membungkam Belgia 2-0 juga dipenuhi selebrasi para pemain dengan melakukan sujud syukur.
Dalam kondisi para pemain tengah merayakan kemenangannya ini, tentunya saat melaksanakan sujud syukur tentunya tidak dalam kondisi suci dan juga tidak menutup aurat. Sebab hal ini dilakukan secara spontanitas tanpa persiapan terlebih dahulu.
Atas hal ini maka pertanyaannya adalah bolehkan melaksanakan sujud syukur dalam keadaan tidak suci dan tidak menutup aurat? Tulisan ini juga akan menjelaskan lafal niat dan tata cara sujud syukur.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pendapat Imam Mazhab
Mengutip laman pecihitam.org para ulama berbeda pendapat tentang apakah sujud harus dalam keadaan suci dan menutup aurat, seperti prosedur sujud dalam shalat.
Menurut Imam Syafi’i, sujud syukur dapat dilakukan kapan saja, tidak seperti shalat, tidak harus suci, dan tidak perlu mengucapkan takbir dan salam. Boleh juga melakukan sujud syukur di atas kendaraan dengan isyarat ketika mendapatkan kegembiraan. Hal tersebut sah-sah saja.
Namun alangkah lebih utamanya jika tetap memperhatikan kesucian baik dari najis, hadats kecil maupun hadats besar.
Sementara menurut pendapat Abu Hanifah dan Ahmad bin Hanbal, sujud syukur disyaratkan wudhu terlebih dahulu karena sama dengan sholat.
Adapun yang menjadi dasar hujjahnya ialah hadis di bawah ini:
لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ
“Tidak diterima shalat tanpa bersuci” (HR. Muslim)
Syarat lain yang harus diperhatikan ialah menutup aurat, dan menghadap kiblat.
Advertisement
Lafal Niat dan Tata Cara Sujud Syukur
Kemudian diawali dengan niat, seperti lafadz niat di bawah ini:
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَةَ للهِ تَعَالَى
“Saya niat melakukan sujud syukur sunnah karena Allah Ta’ala.”
Lalu dilanjutkan dengan sujud dan membaca doa berikut:
سُبْحَانَ اللّهِ والْحَمْدُللّهِ وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بالله العلي العظيم
“Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”
Ragam Bacaan Sujud Syukur
1. Membaca tasbih, tahmid, dan tahlil
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ
“Maha Suci Allah. Segala puji kepunyaan Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
2. Membaca doa atau dzikir syukur
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
“Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”
3. Membaca doa dalam Al-Quran surah An Naml ayat 19
رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَ عَلٰی وَالِدَیَّ وَ اَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰىہُ وَ اَدۡخِلۡنِیۡ بِرَحۡمَتِکَ فِیۡ عِبَادِکَ الصّٰلِحِیۡنَ
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.” (QS. An-Naml: 19).
4. Membaca doa seperti hadis di bawah ini
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, bantulah aku dalam selalu berdzikir atau mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan memperbagus ibadah kepada-Mu.” (HR. Musim).
5. Riwayat Ibnu Abbas disunnahkan juga pada saat itu membaca:
اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ
“Ya Allah, Tetapkanlah pahala untukku disisi-Mu dengan bacaan ini dan gugurkanlah dosa-dosaku! Jadikanlah dia sebagai tabunganku dan terimalah dia sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Daud.” (HR. al-Tirmidzi)
Setelah sujud, kemudian bangkit dan duduk serta mengakhirinya dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri.
Khazim Mahrur
Advertisement