Sukses

Pelaku Bom Bunuh Diri Dapat Bidadari Cantik di Surga? Ini Jawaban Menohok Gus Dur

Pelaku bom bunuh diri menginginkan mati syahid dengan dengan jalan jihad yang keliru. Mereka terbuai dengan iming-iming surga dan konon akan mendapatkan bidadari cantik dengan aksi terornya

Liputan6.com, Bandung - Teror bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat mengejutkan publik. Di tengah situasi keamanan yang kondusif, mendadak ada serangan yang mematikan itu.

Polisi telah memperoleh biodata pelaku. Dia adalah AS atau AM, seorang eks-napiter. AS mati dalam serangan bom bunuh diri itu.

Bom bunuh diri ini juga menyebabkan seorang anggota polisi meninggal dan sembilan orang lainnya luka-luka. Sebagian besar adalah anggota Polri.

Jatuhnya korban jiwa dalam serangan bom bunuh diri membuat masyarakat berduka. Sebab, serangan bom bunuh diri ini lebih fatal dari pembunuhan biasa dan bisa menimbulkan korban jiwa dalam jumlah massal.

Sementara, dari sisi pelaku bom bunuh diri, dalam banyak kasus, menginginkan mati syahid dengan dengan jalan jihad yang keliru. Mereka terbuai dengan iming-iming surga dan konon akan mendapatkan bidadari cantik.

Nah, soal ini, ada jawaban yang diberikan Gus Dur. Meski terkesan humor atau candaan, akan tetapi maknanya sangat mendalam untuk mendekonstruksi perspektif yang dipakai pelaku teror.

Kisah ini tertulis dalam buku 'The Wisdom of Gus Dur: Butir-butir Kearifan Sang Waskita, (Imania, 2014). Gus Dur menanggapai fenomena bom bunuh diri, yang dijanjikan bakal disandingkan dengan bidadari.

Karena itu, beberapa tahun lalu, istilah pengantin begitu populer. Sebutan pengantin salah satunya adalah merujuk bahwa mereka akan mendapatkan pendamping bidadari di surga. Berikut kisahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Pembom Bunuh Diri Dapat Bidadari?

Alkisah, Gus Dur ditanya oleh seorang wartawan terkait maraknya ‘pengantin’ bom bunuh diri ini. Sebab dalam pandangan masyarakat umum, bagaimana bisa dikatakan syahid dan mendapat bidadari surga jika manusia tak berdosa ikut menjadi korban.

“Gus, menurut Anda, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?” tanya seorang wartawan.

“Memangnya sudah ada yang membuktikan?” tanya balik Gus Dur.

“Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan belum pernah ke surga,” sergah Gus Dur lagi.

“Lalu, apakah benar mereka tergolong mati syahid, Gus?” wartawan lain menimpali.

“Mereka itu yang jelas bukan mati syahid, tetapi mati sakit. Kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari," jawabnya.

"Kenapa Gus?"

"Karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi,” seloroh Gus Dur.

“Geeerrrrr.....” (Disarikan dari buku “The Wisdom of Gus Dur: Butir-butir Kearifan Sang Waskita”, (Imania, 2014)-via NU Online)

Tim Rembulan