Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimis bahwa Indonesia akan menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024.
Hal ini disampaikan Gus Men, panggilan akrabnya, saat memberikan arahan sekaligus membuka Festival Halal Indonesia (FHI), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
“Saya optimis industri halal akan bergerak di Indonesia. Target 10 juta produk tersertifikasi halal tahun 2024 akan tercapai,” kata Gus Men.
Advertisement
Baca Juga
“Ini menjadi tantangan bagi BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) untuk mewujudkannya. Tahun 2024 target itu akan tercapai. Maka, ekosistem industri halal akan berkembang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” sambungnya, dikutip dari laman Kemenag, Kamis (16/12/2022).
Gus Men menyampaikan bahwa capaian yang sudah diraih BPJPH harus terus ditingkatkan, dan didorong dengan transformasi digital. Itu akan membantu mencapai target 10 juta produk tersertifikasi halal di tahun 2024.
“Kepala BPJPH harus dapat melihat kendala-kendala apa yang menghambat untuk mencapai target itu. Halal itu menyangkut tiga hal yakni, pemasok (Suplay), demand (pemintaan), dan pendukung. Nah, dalam hal ini, salah satu pendukungnya adalah BPJPH,” tandas Gus Menteri.
“Kita tunggu inovasi-inovasi baru dari BPJPH. Selamat Ulang Tahun ke-5 kepada BPJPH. Semoga apa yang sudah dicapai BPJPH bisa membuat semakin semangat untuk melahirkan terobosan-terobosan baru di tahun-tahun mendatang,” tandas Gus Menteri.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Produsen Halal Nomor 1 Dunia
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimis bahwa Indonesia akan menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024.
Hal ini disampaikan Gus Men, panggilan akrabnya, saat memberikan arahan sekaligus membuka Festival Halal Indonesia (FHI), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
“Saya optimis industri halal akan bergerak di Indonesia. Target 10 juta produk tersertifikasi halal tahun 2024 akan tercapai,” kata Gus Men.
“Ini menjadi tantangan bagi BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) untuk mewujudkannya. Tahun 2024 target itu akan tercapai. Maka, ekosistem industri halal akan berkembang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” sambungnya.
Gus Men menyampaikan bahwa capaian yang sudah diraih BPJPH harus terus ditingkatkan, dan didorong dengan transformasi digital. Itu akan membantu mencapai target 10 juta produk tersertifikasi halal di tahun 2024.
“Kepala BPJPH harus dapat melihat kendala-kendala apa yang menghambat untuk mencapai target itu. Halal itu menyangkut tiga hal yakni, pemasok (Suplay), demand (pemintaan), dan pendukung. Nah, dalam hal ini, salahsatu pendukungnya adalah BPJPH,” tandas Gus Menteri.
Advertisement
Sertifikasi Halal 300 Ribu Produk per Tahun
“Kita tunggu inovasi-inovasi baru dari BPJPH. Selamat Ulang Tahun ke-5 kepada BPJPH. Semoga apa yang sudah dicapai BPJPH bisa membuat semakin semangat untuk melahirkan terobosan-terobosan baru di tahun-tahun mendatang,” tandas Gus Menteri.
Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Ihram menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2019-2022, tercatat sebanyak 864.014 produk telah tersertifikasi halal atau rata-rata hampir 300 ribu produk tersertifikasi halal setiap tahunnya.
“Berbagai upaya kita kerahkan untuk meningkatkan capaian sertifikasi halal. Ini dilakukan untuk mencapai cita-cita agar Indonesia menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024,” kata Muhammad Aqil Ihram.
Muhammad Aqil Ihram menjelaskan bahwa FHI yang berlangsung dari tanggal 14 sampai 16 Desember ini diisi berbagai kegiatan, di antaranya pendaftaran sertifikat halal gratis (SEHATI) secara langsung di booth BPJPH, launching konsorsium laboratorium halal, halal Indonesia award 2022, halal talkshow, pameran produk halal, dan lain-lain.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyampaikan apresiasi kepada Kepala BPPJH dan jajaran atas inisiasi festival halal hari ini.
“Digitalisasi menjadi hal yang krusial terhadap sertifikasi halal. Komisi VIII sebagai mitra Kementerian Agama, sangat mensupport program-program BPJPH,” kata Ashabul Kahfi.
Tampak hadir, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, staf khusus dan staf ahli Menteri Agama, pejabat eselon I, II Kementerian Agama, dan para Dubes perwakilan negara sahabat.