Liputan6.com, Garut - Kalangan Pesantren dan warga nahdiyin kabupaten Garut, Jawa Barat mulai getol mengkampanyekan pentingnya fikih peradaban dan fikih siyasah (politik), menjelang puncak perayaan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar awal tahun depan.
“Di kalangan NU fikih siyayah (politik) itu sebenarnya bukan hal baru, di kitab Fathul Muin ada bab khusus mengenai jihad, tapi gak pernah diterapkan, yang paling populer diajarkan di pesantren adalah fikih munakahat,” ujar Pengurus Lakpesdam PBNU Asep Salahuddin dalam acara ‘Halaqah Fikih Peradaban, Fikih Siyayah dan Dunia Tatanan Baru’ di Ponpes Nurul Huda Cibojong, Cisurupan, Garut.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, penerapan fikih siyasah sudah saatnya diketahui secara luas masyarakat, terutama kalangan nahdiyin NU agar tidak terbawa arus, terutama dari ancaman ideologi dari luar yang bersebrangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Dunia yang kita fahami tidak sama dengan yang difahami HTI, saat ini dunia sudah berubah tidak lagi hanya oleh sentimen keagamaan, tapi sudah saatnya diisini oleh kebangsaan, persaudaaan antar bangsa di dunia,” ujar Rektor IAILM Suryalaya, Tasikmalaya.
Sementara itu, Katib PBNU KH Hasan Nuri Hidayatulloh mengatakan, penyelenggaraan Halaqah Fikih Peradaban, merupakan salah satu ikhtiar yang ditawarkan bagi kemasalahan umat manusia terutama masyarakat Indonesia.
“Harus ada sinergitas antara jamaah dan jamiah, kalau kiai-kiai sudah tidak mau mengurus NU, maka bencana besar bagi organisasi dan bangsa,” kata dia mengingatkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Halaqah Peradaban untuk Hadapu Tahun Politik
Hal senada disampaikan salah satu Mustasyar PBNU KH Muhammad Nuh Addawami, kegiatan halaqah peradaban dinilai penting, terutama bagi nahdiyin di wilayah Jawa Barat dalam menghadapi tahun politik tahun depan.
“Politik itu ibarat ombak di lautan, kalau kita tidak memiliki pegangan yang kuat maka siap-siap tenggelam,” ujar pengasuh Ponpes Nurul Huda, Cisurupan Garut tersebut.
Seperti diketahui Halaqah Fikih Peradaban adalah pertemuan para kiai dan ulama berbincang mengenai persoalan keagamaan dan kebangsaan, tidak hanya warga NU dan Indonesia namun juga masyarakat dunia. Sebelumnya Pesantren Al-Musadaddiyah Garut melakukan hal serupa.
Sementara fikih siyasah adalah salah satu disiplin ilmu tentang pengaturan kepentingan umat manusia termasuk kepentingan negara yang berisi hukum, peraturan, dan kebijakan yang dibuat oleh pemegang kekuasaan bernafaskan ajaran Islam.
Pertemuan itu, dilaksanakan di 270 titik di seluruh Indonesia, dan puncaknya akan disampaikan PBNU pada Muktamar Internasional Fiqih Perdaban dunia Januari mendatang, menjelang puncak peringatan satu Abad NU yang akan dihelat pada 16 Rajab atau sekitar Februari 2023.
Advertisement