Sukses

Eksistensi Keberadaan Pesantren, Berikut Elemen Pendukungnya

Sejarah berdirinya pesantren dan elemen pendukungnya

Liputan6.com, Jakarta - Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional dimana para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri

Selain itu biasanya tersedia beberapa fasilitas lain seperti masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Lingkungan pesantren biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sedangkan pesantren pada masa lalu di saat penjajahan merupakan lembaga pendidikan islam yang berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 

Pada masa penjajahan Belanda, pesantren mengalami ujian dan cobaan yang sangat pahit. Sikap Belanda pada masa itu sangat membatasi ruang gerak dan berusaha mendiskreditkan pesantren.

Meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak adil, pesantren yang tersebar hingga di pelosok-pelosok desa mampu menyatukan dan mengembangkan masyarakat muslim yang solid, yang pada gilirannya berperan sebagai kubu pertahanan rakyat dalam melawan penjajah, dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elemen Dasar Pesantren

Santri

Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama di pesantren. Biasanya para santri ini tinggal di pondok atau asrama yang telah disediakan. Namun ada juga yang disebut dengan santri kalong yaitu santri yang pulang pergi dari kawasan pesantren yang umumnya mereka adalah santri lokal atau tinggal masih di wilayah pesantren.

Kiai

Istilah kiai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa. Kata kiai mempunyai makna yang agung, keramat, dan dituahkan. Selain gelar kiai diberikan kepada seorang laki-laki yang lanjut usia, arif, dan dihormati di Jawa, gelar ini juga diberikan untuk benda-benda keramat dan dituahkan, seperti keris dan tombak. Namun pengertian paling luas di Indonesia, sebutan kiai dimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yang sebagai muslim terhormat telah membaktikan hidupnya untuk Allah SWT serta menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran serta pandangan Islam melalui pendidikan

Kiai berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan pesantren, sekaligus sebagai pemimpin pesantren. Dalam kedudukan ini nilai kepesantrenannya banyak tergantung pada kepribadian kiai sebagai suri teladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren.

Pengajaran Kitab-kitab Klasik

Sejak berkemabangnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik diberikan sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren yaitu mendidik calon-calon ulama yang setia terhadap paham Islam tradisional. Karena itu kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian integral dari nilai dan paham pesantren yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren lebih populer dengan sebutan “kitab kuning”, tetapi asal usul istilah ini belum diketahui secara pasti. Mungkin penyebutan istilah tersebut guna membatasi dengan tahun karangan atau disebabkan warna kertas dari kitab berwarna kuning, tetapi argumentasi ini kurang tepat sebab pada saat ini kitab-kitab Islam klasik sudah banyak dicetak dengan kertas putih.

Masjid

Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima waktu, khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Sebagaimana pula Zamakhsyari Dhofier berpendapat bahwa: “Kedudukan masjid sebagai sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan Islam yang berpusat di masjid sejak masjid Quba’ didirikan di dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW tetap terpancar dalam sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam” 

Pondok

Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.

Penulis : Putry Damayanty

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.