Liputan6.com, Bogor - Islam memberi kesempatan kepada wanita untuk menggapai mimpinya. Islam tidak melarang seorang wanita untuk berkarier dan mencari uang sendiri untuk membantu perekonomian keluarga.
Sederhananya, wanita karier dalam Islam boleh-boleh saja. Namun, ada batasan-batasan tertentu yang harus dipatuhi oleh wanita karier dalam Islam. Apa saja?
Pertama, seorang wanita harus mendapat izin dan restu dari suami. Cara meminta izinnya harus mengedepankan nilai sopan dan santun, tidak dengan kasar.
Advertisement
Baca Juga
“(Misalnya) abang bener bang boleh? Boleh gak saya kerja bang? Begitu,” kata ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (24/12/2022).
“Tapi ada izin yang kurang ajar. (Misalnya) bang, saya mau minta izin loh karena abang itu gajinya gak cukup. Boleh gak saya kerja bang? Loh ngancam, kurang ajar,” ujar Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Batasan Wanita Karier dalam Islam
Batasan kedua, ketika mendapat pekerjaan harus terhormat dan sesuai dengan kemuliaan seorang wanita muslimah. Pekerjaannya juga harus dipastikan akan kehalalannya.
“Ketiga, pekerjaan tersebut adalah tidak bertentangan kehormatan seorang wanita muslimah. Keempat, tidak menjadikan kewajiban yang lain termasuk kepada anak berantakan. Artinya, pastikan pekerjaan Anda masih bisa pantau,” jelas Buya Yahya.
Catatan kelima untuk wanita karier sangat penting untuk diperhatikan. Menurut Buya Yahya, batasan berikutnya ketika seorang wanita karier sukses sejatinya semakin tawadhu kepada suami.
“Ini banyak perempuan yang janda itu banyak duit. Punya masalah dikit cerai, ‘aku bisa bayar’. Akhirnya nyesel dia, karena sombong dia. Di saat seorang istri adalah tidak punya pekerjaan dan sebagainya, dia mau minta cerai gak berani. Akhirnya akur lagi, punya anak lag,” imbuh Buya Yahya.
Buya Yahya berpesan agar hati-hati ketika rezeki seorang istri lebih banyak dari suami. Jika demikian, semakin banyak rezekinya harapannya makin meningkatkan rasa tawadhunya kepada suami.
“Jika rezekimu lebih banyak dari suamimu, maka harus semakin tawadhu kepada suami. Ini akan selamat. Jangan sombong kepada suami, apalagi marah-marah kepada suami,” tandasnya.
Advertisement