Liputan6.com, Jakarta - Seluruh agama langit atau agama samawi, yang diturunkan melalui Rasul memiliki Kitab Suci. Pun dengan agama-agama lain yang bertebaran di muka bumi.
Umat Islam memiliki Al-Qur'an, Nasrani Injil sedangkan Yahudi memiliki Taurat. Umat Islam juga wajib mengimani bahwa Allah SWT telah menurunkan Kitabullah.
Advertisement
Baca Juga
Umat Muslim meyakini keempat kitab suci yang Allah turunkan kepada utusan-Nya, sebagaimana tersebut dalam al-Qur’an yaitu Taurat, Zabur, Injil dan al-Qur’an.
Ayat-ayat Al-Qur’an, ketika menyebutkan keempat kitab tersebut, adakalanya langsung menggunakan nama kitabnya seperti lafal taurāt, zabūr, injīl dan adakalanya juga menggunakan lafal lain yang memiliki makna salah satu dari keempat kitab tersebut sesuai dengan konteks ayat yang sedang dibicarakan, seperti lafal al-Kitab.
Terkait Injil, kitab suci umat Nasrani, Al-Qur'an menyebutkannya dalam beberapa ayat.
Mengutip digilib.uin-suka.ac.id, berdasar kitab Al-Muʻjam al-Mufaḥras li Alfāẓ al-Qur’ān al-Karīm karya Muhammad Fu’ad Abd al-Baqiy, kata "injīl" terulang sebanyak 12 kali yang terbagi dalam 6 surat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Klasifikasi Penyebutan Injil dalam Al-Qur'an
Kedua belas ayat tersebut terklasifikasikan ke dalam sembilan kandungan pokok terkait kitab Injil.
Pertama, kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa, ayat yang terkait yaitu QS. Āli ‘Imrān (3) ayat 49, QS. Al-Mā’idah (5) ayat 46, 110 dan QS. Al-Ḥadīd (57) ayat 27.
Kedua, Injil meluruskan aqidah untuk mengikuti ajaran nabi-nabi terdahulu. QS. Āli ‘Imrān (3) ayat 65 menjelaskan tentang pengklaiman umat Yahudi dan Nasrani mengenai agama yang dianut oleh Ibrahim.
Ketiga, Injil membenarkan kitab terdahulu yakni kitab Taurat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mā’idah (5) ayat 46.
Keempat, Injil dibenarkan oleh al-Qur’an terdapat dalam QS. Āli ‘Imrān (3) ayat 3.
Kelima, QS. At-Taubah (9) ayat 111 menjelaskan bahwa Injil memuat janji Allah terhadap hamba-Nya yang mau berjuang di jalan-Nya dengan imbalan berupa surga.
Keenam, Injil mengungkap identitas Muhammad saw sebagai penutup para nabi terdapat dalam QS. Al-A‘rāf (7) ayat 157.
Ketujuh, Injil tidak mengajarkan Rahbaniyah terdapat dalam QS. Al-Ḥadīd (57) ayat 27.
Kedepalan, Injil sebagai petunjuk dan sumber pengajaran terdapat dalam QS. Al-Mā’idah (5) ayat 46, 68 dan QS. Al-A‘rāf (7) ayat 157.
Kesembilan, Injil sebagai pedoman dan sumber dalam menentukan hukum terdapat dalam QS. Al-Mā’idah (5) ayat 47 dan 66.
Tim Rembulan
Advertisement