Sukses

Mengenal Lebih Dekat Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang: Ada Mbah Moen, Gus Yahya hingga Gus Yaqut

Pesantren Sarang didirikan oleh KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Sedangkan Raudlatut Thalibin didirikan oleh KH Bisri Mustofa, ayahanda KH Cholil Bisri dan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus

Liputan6.com, Rembang - Wilayah Rembang dikenal sebagai gudangnya pesantren legendaris. Setidaknya ada dua yang sangat populer, Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang dan Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.

Pesantren Sarang didirikan oleh KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Sedangkan Raudlatut Thalibin didirikan oleh KH Bisri Mustofa, ayahanda KH Cholil Bisri dan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin beralamat di J. KH Bisri Mustofa, Desa Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Tanpa menafikan pesantren-pesantren lain di Rembang, dari kedua pesantren lahir tokoh kaliber internasional. Kiai, ilmuwan, politikus muslim, banyak dilahirkan dari dua pesantren ini.

Khusus Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, bisa dibilang ini lebih tua dari Al Anwar. Mbah Moen diketahui pernah belajar di pesantren ini dan berguru langsung kepada KH Bisri Musthofa, pendiri Raudlatut Tholibin. 

Sosok pengasuh pesantren ini juga cukup dikenal. KH Cholil Bisri adalah tokoh NU sekaligus pendiri PKB. Pengasuh lainnya, kiai cum budayawan Gus Mus juga tak diragukan lagi keilmuannya.

Bergeser ke periode selanjutnya, Pesantren Raudlatut Thalibin juga melahirkan dua tokoh yang kini sangat populer. Pertama adalah KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), cendekiawan, mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, dan kini Ketua Umum PBNU.

Sementara, adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, adalah tokoh pemuda NU yang kini menjabat Menteri Agama. Kakak beradik itu kini turut mengasuh pesantren legendaris ini. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Profil Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang

Mengutip Laduni.id, Pesantren Raudlatut Thalibin berdiri pada tahun 1945. Seusai masa pendudukan Jepang, pesantren ini semula lebih dikenal dengan nama Pesantren Rembang. Pada awal masa berdirinya menempati lokasi Jl. Mulyo No. 3 Rembang saja namun seiring dengan perkembangan waktu dan berkembangnya jumlah santri, pesantren ini mengalami perluasan sampai keadaan seperti sekarang.

Tanah yang semula menjadi lokasi pesantren ini adalah tanah milik H. Zaenal Mustofa, ayah dari KH. Bisri Mustofa pendiri Pesantren Rembang. Kegiatan belajar mengajar sempat terhenti beberapa waktu akibat ketidakstabilan kondisi waktu itu yang mengharuskan KH. Bisri Mustofa harus mengungsi dan berpindah-pindah tempat sampai tahun 1949.

Pesantren ini oleh banyak orang disebut-sebut sebagai kelanjutan dari Pesantren Kasingan yang bubar akibat pendudukan Jepang pada tahun 1943. Pesantren Kasingan pada masa hidup KH. Cholil Kasingan adalah pesantren yang memiliki jumlah santri ratusan orang dan terkenal sebagai pesantren tahassus ‘ilmu ’alat.

Santri-santri dari berbagai daerah belajar di sini untuk menuntut ilmu-ilmu alat sebagai ilmu yang dijadikan keahlian khusus macam nahwu (sintaksis Arab), shorof (morfologi Arab), balaghoh (stilistika).

Atas usul beberapa santri senior dan mengingat kondisi pada waktu itu pada tahun 1955, Pesantren Rembang diberi nama Raudlatuth Tholibin dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan nama Taman Pelajar Islam. Motto pesantren ini adalah ta’allama al-‘ilm wa ‘allamahu al-naas (kurang lebih berarti: mempelajari ilmu dan mengajarkannya pada masyarakat).

Pondok Pesantren (PP) Raudlatut Tholibin adalah satu di antara beberapa pesantren yang ada di Rembang. PP ini didirikan oleh KH Bisri Musthofa, ketika beliau menginjak usia relatif muda, sekitar 30 tahun ebelum mendirikan PP, Bisri “muda” telah melanglang Indonesia, mondok dari satu pesantren ke pesantren yang lain.

Obsesinya untuk mendirikan PP setelah memiliki bekal ilmu agama yang cukup, dimotivasi oleh sebuah keinginan luhur yakni memberdayakan masyarakat setempat melalui pendidikan agama.

 

3 dari 4 halaman

Pengasuh dan Pendidikan

Semboyan hidup yang selalu tertanam di sanubarinya ialah li i’lai kalimatillah. KH Bisri menikah dengan salah seorang putri pengasuh PP Lasem Rembang. Dalam usia 63 tahun KH Bisri wafat, sehingga tingkat estafet kepemimpinan diturunkan kepada putra tertua, yakni KH Cholil Bisri, dibantu KH Musthofa Bisri, seorang ulama sekaligus budayawan terkenal.

Wilayah PP Raudlatut Tholibin berada di desa Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Lokasi PP berada di antara rumah-rumah penduduk dan dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten Rembang.

Pengasuh:

KH. Bisri Mustofa

KH. Cholil Bisri

KH. A.Mustofa Bisri

KH. M. Adib Bisri

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

KH Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)

Pendidikan:

1. Pendidikan sekolah

Pendidikan sekolah yang diselenggarakan di PP Raudlatut Tholibin adalah Raudlatul Atfal (RA), dan kurikulum yang dipergunakan mengacu pada kurikulum Departemen Agama. Sedangkan MTs menggunakan kurikulum Yayasan dengan mengacu pada kurikulum sebuah lembaga pendidikan di Makkah.

2. Pendidikan kepesantrenan

Kegiatan pendidikan kepesantrenan di PP meliputi: Madrasah Diniyah (I’dad), Taman Pendidikan al-Quran (TPA/TPQ), kajian kitab salafi dengan metode sorogan dan bandongan. TPA/ TPQ dengan materi Qiroati, dibuka untuk kalangan santri sendiri maupun masyarakat sekitar.

Materi kajian kitab yang diwajibkan meliputi: fiqih, ushul fiqih, tauhid, nahwu, sharaf, balaghah, akhlak/tasawuf, tafsir al-Quran, hadis, mustholah hadis, bahasa Arab, tajwid, qowaidul fiqih, ilmu tafsir, tarih Islam, tarikh tasyri’, mantiq, dan imla’.

 

4 dari 4 halaman

Fasilitas Pesantren Raudlatut Thalibin

Fasilitas Pesantren Raudlatut Thalibin memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari: 5 ruang belajar/ mengaji, 2 ruang pimpinan pondok, 1 ruang pimpinan madrasah, 1 ruang ustadz/guru, 2 ruang administrasi, 1 ruang perpustakaan, 7 ruang per¬temuan, 3 lapangan olahraga, 3 unit peralatan olahraga, 4 masjid, 1 ruang BP3.

Kemudian, 45 asrama putra, 26 asrama putri, 2 unit rumah pengasuh, 22 unit kamar mandi/WC, 8 unit kom¬puter, 1 unit mesin jahit, dan beberapa peralatan pertukangan. Selain itu, pesantren ini juga dilengkapi dengan komputer dan peralatan multimedia lainnya.

Ekstrakurikuler

1. Kajian kitab-kitab kuning (kitab salaf)

2. Pembinaan Tilawatil Qur’an

3. Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab);

4. berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari;

5. Diskusi dan Penelitian Ilmiah,6. Kepramukaan

7. Pengembangan Olahraga

8. Pengembangan Seni Drumband, Qashidah dan Marawis,

9. Pengembangan Seni Beladiri

10. Tahfidhul Qur’an;

11. Pengembangan jurnalistik dan publisistik,

12. Pengembangan Exacta (Lab Skill), Ketrampilan, Wirausaha: ternak sapi, tanam jamur dan kebun.

Tim Rembulan