Liputan6.com, Bogor - Rasulullah SAW memiliki istri lebih dari satu, di antaranya adalah Mariah Al-Qibthiyah. Mariah awalnya adalah seorang budak asal Mesir.
Kemudian beliau dimerdekakan untuk selanjutnya diperistri oleh Rasulullah SAW. Mariah melahirkan anak lelaki Nabi SAW, Ibrahim bin Muhammad.
Mariah ke Madinah berawal dari permintaan Rasulullah SAW kepada penguasa Mesir Muqauqis agar memeluk Islam melalui surat yang dikirim oleh Hatib bin Balta’ah. Muqauqis menyambut baik kedatangan Hatib, namun ia menolak untuk memeluk Islam.
Advertisement
Meskipun menolak tawaran Rasulullah SAW, Muqauqis menghadiahkan puluhan pasang pakaian produk Mesir, keledai lengkap dengan pelana, minyak kasturi, hingga budak perempuan.
Baca Juga
Salah satu budak perempuan yang dikirim oleh penguasa Mesir itu adalah Mariah binti Syama’un. Hamba sahaya ini adalah penganut Kristen Koptik, agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Mesir kala itu. Kemudian hari menjadi seorang muslimah yang taat.
Mariah merasa sedih ketika meninggalkan Mesir. Hatib yang menemani perjalanan ke Madinah menghibur budak perempuan kiriman penguasa Mesir. Hatib juga menceritakan tentang Rasulullah SAW dan Islam.
Kemudian dia mengajaknya untuk memeluk Islam. Akhirnya, Mariah bersama dua budak lainnya memeluk Islam.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Menjadi Istri Rasulullah SAW
Setibanya Hatib di Madinah, Rasulullah SAW mengetahui penolakan Muqauqis untuk memeluk Islam. Rasulullah SAW juga menerima hadiah dari penguasa Mesir itu, termasuk budak yang dikirimkannya.
Rasulullah SAW mengambil Mariah Al-Qibthiyah. Sementara budak lainnya seperti Sirin bin Syama’un diserahkan kepada sahabat Hasan bin Tsabit.
Di kemudian hari Rasulullah SAW memerdekakan Mariah dan menjadikan wanita berparas cantik, berkulit putih, dan berwawasan luas ini sebagai istrinya.
Pernikahannya dengan Mariah melahirkan putra bernama Ibrahim bin Muhammad. Namun, putra terakhir Rasulullah SAW itu meninggal di usianya yang masih belia.
Kehadiran Mariah sempat membuat istri Rasulullah SAW lainnya cemburu, seperti Aisyah binti Abu Bakar dan Hafsah RA. Selain karena posturnya yang cantik rupawan, Mariah yang memberikan Rasulullah SAW putra juga menjadi penyebab cemburunya para istri Rasulullah SAW.
Istri Rasulullah SAW, Aisyah mengungkapkan kecemburuannya. Ia berkata, “Aku tidak pernah merasa cemburu kepada Wanita kecuali kepada Mariah, karena ia berparas cantik dan Rasulullah SAW tertarik kepadanya.
Ketika ia pertama kali datang ke Madinah, Rasulullah menitipkan Mariah di rumah Haritsah bin Nu’man. Beliau sering mendatangi Mariah RA siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karenanya, Rasul memindahkan Mariah ke kamar atas rumah kami. Tetapi beliau tetap sering mengunjunginya. Itu sangat menyakitkan bagi kami.”
Untuk mendapatkan ridha Sayyidah Hafshah, Nabi kemudian bersumpah mengharamkan Sayyidah Mariah untuk dirinya selama satu hari. Namun tidak berselang lama, Allah membatalkan sumpah Nabi Muhammad itu dengan turunnya QS. At-Tahrim ayat 2:
قَدْ فَرَضَ اللّٰهُ لَكُمْ تَحِلَّةَ اَيْمَانِكُمْۚ وَاللّٰهُ مَوْلٰىكُمْۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Artinya: “Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Advertisement
Mariah Wafat
Setelah Rasulullah SAW meninggal, Mariah banyak menyibukkan diri beribadah kepada Allah SWT di dalam rumah. Mariah jarang keluar rumah kecuali ia berziarah ke makam Rasulullah SAW dan Ibrahim yang merupakan putranya. Ia juga hanya keluar untuk mengunjungi saudaranya, Sirin.
Mariah wafat 5 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Sayyidina Umar sendiri yang mengimami salat jenazahnya istri Rasulullah SAW ini. Mariah kemudian dimakamkan di Baqi’.
Wallahu’alam.