Sukses

4 Pondok Pesantren Bersejarah di Tangerang, Eksis hingga Sekarang

Pondok Pesantren Bersejarah di Tangerang

Liputan6.com, Tangerang - Secara umum semua pondok pesantren memiliki banyak kesamaan dalam sistem belajar mengajar. Perkembangan ponpes semakin pesat dan telah tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Salah satunya adalah beberapa pesantren bersejarah di wilayah Tangerang yang masih eksis hingga sekarang.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 5 halaman

Pondok Pesantren Madinatunnajah

Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan tidak terlepas dari cita-cita luhur Drs.KH. Mahrus Amin dan Nyai Hj. Suniyati Abdul Manaf untuk mendirikan seribu pesantren di Nusantara. Pada usia 20 tahun Drs. KH. Mahrus Amin sudah mendirikan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, tepatnya pada tahun 1974.

Ketika mendapat kesempatan untuk berdoa di dalam Ka’bah, beliau memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemampuan dan kekuatan untuk mendirikan seribu pesantren sebagaimana Allah SWT memberikan kekuatan dan kemampuan kepada Iskandar Dzulqornain (Alexander The Great), yang kekuasaannya meliputi Timur dan Barat.

Sejak menyelesaikan pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1960, dan melanjutkan pendidikannya di IAIN Jakarta, beliau selalu konsisten dengan cita-cita mendirikan 1000 pesantren sampai saat ini.

Sesuai dengan filosofi yang beliau pegang teguh, yaitu filosofi pohon pisang. Pohon pisang apabila tumbuh maka dia akan beranak terus menerus. Hal tersebut sesuai dengan keberadaan pesantren-pesantren yang beliau rintis dan dirikan itu telah mencapai lebih dari seratus pesantren, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. 

Filosofi lainnya adalah menjadi bintang bukan menjadi lilin. Lilin itu dapat menerangi tetapi akan cepat habis terbakar, sedangkan bintang terus bersinar dan menyinari. Demikian pula hasil perjuangan beliau, telah banyak dirasakan manfaatnya bagi umat dan bangsa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Oleh karena itu, beliau banyak mendapatkan pengakuan dan penghargaan sebagai tokoh pendidikan Islam dan perintis pondok pesantren.

Tersebarnya pondok pesantren yang beliau rintis dan dirikan, dan dilanjutkan cita-citanya oleh para kader, maka diyakini akan tercapai dan terwujud seribu pesantren di Nusantara melalui Darunnajah dan Madinatunnajah.

3 dari 5 halaman

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah

Pondok pesantren Asshiddiqiyah 2 tangerang didirikan pada tahun 1994 oleh Al-Maghfurlah DR. KH. Noer Muhammad Ulil Abshor Lc.Al hafidz. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan pondok pesantren ini selalu eksis dan berkomitmen menjadi benteng perjuangan syiar islam Ahlussunnah wal jama’ah.

Eksistensi itu dibuktikan dari istiqomahnya pondok pesantren dalam membina para santri sebagai kader umat mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan perguruan tinggi.

Adapun program pendidikan yang ada di pesantren Asshiddiqiyah yaitu diantaranya: 

  • SD Asshiddiqiyah 
  • SMP Manba’ul Ulum  
  • SMA Manba’ul Ulum  
  • SMK Manba’ul Ulum  
  • Ma’had Aly riyadhul jannah 
4 dari 5 halaman

Pondok Pesantren Al-Husainy

Sebelum kepada pendirian ponpes al-husainy mari sedikit mengenal dengan sosok sang pendiri terlebih dahulu yaitu Drs. K.H. Habib Ali Alwi bin Thohir Al Husainy. Ia merupakan seorang politisi, da’i, dan ulama Indonesia pendiri Pondok Pesantren Modern Al-Husainy, Serpong, Tangerang Selatan.

Habib Ali Alwi mulai aktif ceramah di beberapa masjid saat nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng antara tahun 1982-1983. Ketika kuliah di Jakarta, dia aktif membina lembaga-lembaga dakwah kampus di Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Borobudur, instansi pemerintah dan swasta, hingga mengikuti berbagai macam perlombaan ceramah.

Pada tanggal 9 September 1991, Habib Ali Alwi menggagas ide untuk mendirikan sebuah pondok pesantren di atas tanah wakaf seluas 1 hektar dari keluarga H. Sano di Kampung Pregi, Desa Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan. Pesantren mulai dibangun pada bulan Oktober 1991. 

Pada awalnya, pesantren tersebut bernama Pondok Pesantren Nur As-Sholihat sesuai nama yayasan yang didirikan oleh Syarifah Alawiyah binti Thohir (kakak perempuan Habib Ali) di Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat. Namun beberapa tahun kemudian, nama pesantren diubah menjadi Pondok Pesantren Modern Al-Husainy.

Pada awal berdirinya pesantren juga dibangun taman kanak-kanak dan madrasah diniyah. Kemudian sepanjang tahun 1993-1994, barulah didirikan asrama santri, madrasah tsanawiyah, hingga madrasah aliyah.

5 dari 5 halaman

Pondok Pesantren Darul Hasan

Pondok Pesantren Darul Hasan didirikan pada 1 September 2000, berlokasi di jalan Irigasi Sipon, kelurahan Cipondoh Makmur, Kota Tangerang, Provinsi Banten di atas lahan seluas sekitar 12.000 m2.

Jenjang pendidikan Pondok Pesantren Darul Hasan terdiri dari :

  • Madrasah Ibtidaiyah - MI. Darul Hasan (Terakreditasi "A")
  • Sekolah Menengah Pertama Islam - SMPI Darul Hasan (Berasrama - Terakreditasi "A")
  • Sekolah Menengah Atas Islam - SMAI Darul Hasan (Berasrama - Terakreditasi "A") 

Kurikulum pendidikannya terdiri dari 2 kurikulum yaitu kurikulum nasional (Kemendikbud-ristek) dan kurikulum pesantren (berisi mata pelajaran kepesantrenan). Pendidikan pada tingkat SMP dan SMA termasuk pada program Tarbiyatul Mu`allin wal Mu`allimat al-Islamiyah yang diselenggarakan selama 6 tahun. Setelah menyelesaikan program pada kelas 6 (TMI) maka santri mendapatkan ijazah pondok (Syahadah).

Penulis : Putry Damayanty