Liputan6.com, Jakarta - Tiap manusia berharap tahun baru akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Ada pula yang bertekad memperbaiki diri pada tahun baru.
Lazimnya tahun baru, ada beberapa pihak yang meramal alias menerawang. Beberapa orang begitu percaya dengan ramalan, meski dalam Islam sendiri tak diajarkan untuk percaya pada ramalan.
Terlepas dari percaya dan tidak, Islam mengajarkan agar umatnya berhusnudzon atau berprasangka baik. Allah SWT adalah yang memiliki segalanya dan berkuasa membolak-balikkan nasib hambanya.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada kalanya terbesit di benak kita atas nasib buruk yang akan menimpa kita karena melihat tanda-tanda yang mengarah ke sana. Di sini kita telah menghadirkan ramalan buruk.
Mendengar atau membaca tanda-tanda semacam itu lalu menafsirkannya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi adalah sebuah kewajaran. Kita dianjurkan untuk menepis kekhawatiran atas ramalan buruk itu dengan doa:
اَللَّهُمَّ لَا يَأْتِي بِالحَسَنَاتِ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma lâ ya’tî bil hasanâti illâ anta, wa lâ yadzhabu bis sayyi’âti illâ anta, wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh
Artinya, “Tuhanku, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau. Tiada pula yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.”
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa dari Rasulullah SAW
Mengutip laman NU, doa ini berasal dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar dalam kutipan berikut ini:
ورونا في كتاب ابن السني وغيره عن عقبة بن عامر الجهني رضي الله عنه قال سئل النبي (صلى الله عليه وسلم) عن الطيرة فقال: أصدقها الفأل، ولا يرد مسلما، وإذا رأيتم من الطيرة شيئا تكرهونه فقولوا: اللهم لا يأتي بالحسنات إلا أنت، ولا يذهب بالسيئات إلا أنت، ولا حول ولا قوة إلا بالله
Artinya, “Kami diriwayatkan di kitab Ibnu Sinni dan selainnya dari ‘Uqbah bin Amir Al-Juhani, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang ramalan. Rasulullah SAW menjawab, ‘Yang paling (mendekati) benar adalah yang memberikan harapan. Itu tak dapat menolak seorang Muslim. Bila kamu melihat tanda-tanda yang tak kamu sukai dari sebuah ramalan, hendaklah kamu berdoa, ‘Tuhanku, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau. Tiada pula yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah,’’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 274).
Dari sini kita dapat belajar bahwa kita harus selalu optimis dan menjaga suasana batin penuh harapan. Oleh karena itu kita harus berbaik sangka kepada Allah dan menaruh harapan besar atas nasib baik kita di masa mendatang. Wallahu a‘lam.
Tim Rembulan
Advertisement