Liputan6.com, Jakarta - Film Mencuri Raden Saleh kembali trending usai tayang di Netflix, Kamis (5/1/2023). Film yang dibintangi dibintangi Angga Yunanda, Iqbaal Ramadhan dan Rachel Amanda ini menyedot perhatian publik.
Kali ini, kita tak bicara soal film, melainkan sosok Raden Saleh. Raden Saleh Sjarif Bustaman Lahir di Semarang kira-kira tahun 1813/1816 dan Wafat di Bogor pada tanggal 23 April 1880. Hal ini tertulis di pusara Makam Raden Saleh Bogor.
Menurut Wakil Tanfidziyah PCNU Kota Bogor Gus Turmudi bahwa ia mendengar langsung dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya Raden Saleh Sjarif Bustaman memiliki nama lengkap Sayyid Sholeh bin Husein bin Awudh bin Hasan bin Awudh bin Hasan bin Idrus bin Muhammad bin Hasan bin Yahya.
Advertisement
Baca Juga
“Raden Saleh memiliki nama lengkap Sayyid Sholeh bin Husein bin Awudh bin Hasan bin Awudh bin Hasan bin Idrus bin Muhammad bin Hasan bin Yahya. Merupakan Saadaah Baalawi yang nasabnya (garis keturunan) sampai ke Nabi Muhammad SAW. Melalui perkawinan Fatimah az-Zahra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW yang memiliki marga bin Yahya,” kata Gus Turmudi pada saat memberikan sambutan di acara Haul Raden Saleh ke-142 di Kota Bogor, Rabu (08/06), dikutip dari Jatman.or.id, Kamis.
Wali Kota Bogor H Bima Arya Sugiarto juga mengungkapkan ketokohan Raden Saleh yang memiliki jiwa Nasionalisme dan Artistik.
“Ketokohan Raden Saleh menjadi kebanggan untuk kita sebagai bangsa Indonesia, karyanya dikenal oleh kalangan ningrat eropa hingga kini, dan pada Haulnya kita dapat mengenal Islam yang Rahmatan lil alamin sesuai dengan yang diajarkan Guru kita Maulana Abah Habib Lutfi bin Yahya,” ucap Bima Arya.
Bagi masyarakat Indonesia, Raden Saleh bukan nama asing. Dia adalah maestro lukis masa kolonial, yang sukar dicari tandingannya, bahkan hingga hari ini.
Di balik sosoknya yang lebih banyak dikenal sebagai pelukis legendaris, Raden Saleh, dikonfirmasi oleh Habib Luthfie bin Yahya, ternyata keturunan Rasulullah SAW.
Hanya saja, dia tak menonjolkan silsilahnya. Raden Saleh, banyak dikutip sumber, enggan menyebut dirinya habib. berikut ini adalah profil Raden Saleh, dikutip dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Mencuri Raden Saleh
Lahir di 1807, pemilik nama lengkap Raden Saleh Sjarif Bustaman adalah pelukis Indonesia keturunan Arab-Jawa pioner lukis seni modern Indonesia.
Ada yang janggal kenapa Raden Saleh lebih memilih gelar Raden. Pasalnya, pelukis ini merupakan keturunan Hadramaut, Yaman dan sosok sayid.
Sayid, dalam khazanah Islam nusantara merujuk pada keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Sedangkan syarif, merupakan keturunan Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Lazimnya, seorang sayid, atau habib menonjolkan sisi sebagai cucu Rasulullah. Namun, berbeda, Raden Saleh memilih gelar Jawa, yakni Raden.
Meski terkesan menyembunyikan silsilahnya, Raden Saleh sejak muda sudah dihormati karena bakatnya. Pada masa dewasanya, dia adalah pelukis yang sangat disegani.
Beberapa lukisannya sangat legendaris. Di antaranya, Perburuan Banteng atau La Chasse au Taureau Sauvage (1855, The Wounded Lion (1839)3, The Lion Hunt (1840), dan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857).
Advertisement
Menerima Gelar Ksatria Belanda, Austria dan Prusia
Raden Saleh dilahirkan di keluarga Jawa ningrat. Dia cucu dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.
Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia.
Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School). Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia Belanda.
Dikutip dari Jakarta.go.id, Raden Saleh mendapat beasiswa untuk belajar di negeri Belanda tahun 1829. Di sana ia berkenalan dengan kalangan ningrat dari banyak istana di Eropa, khususnya dengan Grojbherzog von Sachsen-Corburg-Gotha.
Raden Saleh juga menerima gelar ksatria Belanda, Austria dan Prusia.
Dialah pelukis Indonesia yang paling berbakat dan berhasil pada abad ke 19. Raden Saleh adalah pelukis Jawa pertama yang secara sistematis menggunakan cat minyak dan mengambil teknik-teknik Barat: realisme pada potret, pencarian gerak, perspektif dan komposisi berbentuk piramid dan sebagainya. Kini ia dikenal sebagai "bapak" ilmu seni lukis Indonesia.
Pada Jumat pagi 23 April 1880, dia jatuh sakit. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa aliran darahnya terhambat karena pengendapan yang terjadi dekat jatungnya.
Pelukis ini meninggal di Bogor tahun 1880 dan dimakamkan di Jalan Bondongan (kini Jalan Pahlawan). Bersebelahan dengan makam istrinya RA Danurejo, putri dari Kesultanan Mataram.
Tim Rembulan