Sukses

Mengalami Tekanan Batin? Amalkan Doa Kesehatan Mental dari Rasulullah SAW Ini

Doa untuk Kesehatan Mental

Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan seringkali membuat seseorang mengalami tekanan batin yang hebat. Beberapa kasus di antaranya bahkan menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, mulai dari kategori ringan hingga berat.

Tanpa penanganan yang tepat, tekanan batin dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas. Oleh sebab itu, jangan sepelekan hal ini. Kenali lebih jauh tentang tekanan batin dan cara mengatasinya.

Penyebabnya memang bermacam-macam. Mengutip Alodokter.com, tekanan batin dapat disebabkan oleh berbagai hal yang membuat Anda gugup, marah, dan frustasi berat. Selain pekerjaan, misalnya setelah perceraian, meninggalnya keluarga atau teman dekat, mendapat pemutusan hubungan kerja, atau sering mengalami perundungan.

Salah satu yang dianjurkan untuk membenahi mental adalah dengan mengenali pemicu tekanan batin tersebut. Lantas, berupaya melakukan kegiatan positif yang dapat mengurangi tekanan batin itu.

Misalnya, mencoba aktivitas yang menenangkan, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, curhat, hingga konseling.

Sebagai umat Islam, upaya lainnya yakni dengan jalan bathiniyah, yakni doa. Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa kepada putrinya, Siti Fathimah RA, untuk menjaga kesehatan mental. Rasulullah saw meminta Fathimah ra untuk membacanya pagi dan sore hari.

Mengutip laman NU, doa ini intinya memohon rahmat dan keterlibatan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah kita.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Lafal Doa untuk Kesehatan Mental

Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi.

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.

Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap.” (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi).

Ahmad bin Amr bin Dhahak meriwayatkan doa yang kurang lebih serupa dari Rasulullah saw. Ia meriwayatkan bahwa doa ini merupakan permohonan yang paling sering dibaca Rasulullah saw pada saat saat menghadapi musuh di bukit Uhud.

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، اكْفِنِي كُلَّ شَيْءٍ وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ikfinī kulla syay’in, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.

Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Cukupilah aku dalam mengatasi segala urusan. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap.” (HR Ahmad bin Amr bin Dhahak).

 

3 dari 3 halaman

Riwayat Imam Bukhari

Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad meriwayatkan doa serupa, yaitu doa untuk kesehatan mental, sebuah doa yang dibaca pada saat menghadapi kebuntuan dan masalah dan memerlukan jalan keluar.

اللهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ

Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta.

Artinya, “Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.” (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).

Demikian sejumlah doa dari Rasulullah saw yang dapat dibaca di tengah menghadapi masalah. Doa ini berisi permohonan kepada Allah untuk mengulurkan “tangan” membantu masalah yang tengah dihadapi dan tidak membenani kita dengan kecemasan berlebih dan over thinking dengan tekanan batin yang tak tertanggungkan. Wallahu a‘lam.

Tim Rembulan