Sukses

Qoriah Nadia Hawasyi yang Disawer Marah dan Kecewa: Saya Merasa Direndahkan

Publik dibikin heboh oleh beredarnya video pendek seorang qoriah disawer ketika sedang membaca ayat suci Al-Qur'an. Warganet menanggapinya beragam

Liputan6.com, Jakarta - Publik dibikin heboh oleh beredarnya video pendek seorang qoriah disawer ketika sedang membaca ayat suci Al-Qur'an. Warganet menanggapinya beragam.

Sebagian besar menyayangkan aksi penyawer yang dinilai tak menghormati qoriah dan Al-Qur'an yang tengah dibacanya. Namun, ada pula yang justru menyerang qoriah tersebut, Nadia Hawasyi.

Menanggapi kehebohan ini, sang Qoriah akhirnya buka suara. Nadia mengaku sangat marah dan kecewa saat terjadi aksi sawer itu. Namun, kemarahan itu tidak langsung diungkapkan mengingat posisinya tengah membaca Al-Qur'an sehingga harus tetap menjaga adab membaca Al-Qur'an.

"Sebetulnya bisa aja saya langsung marah pada saat itu, tapi saya kan menjaga adab lagi ngaji, masa ujug-ujug saya negor panitia, gak enak juga, pasti ribut," kata Nadia, dikutip dari NU Online, Minggu (8/1/2023). 

Sebab itu, dia memilih menuntaskan bacaannya terlebih dahulu. Selepas itu, ia mendatangi panitia dan mengingatkan.

"Jadi saya tidak suka sama sekali ada panitia nyawer seperti di video tersebut. Cuma karena posisinya saya lagi ngaji, terus saya juga gak tahu kalau mau disawer, makanya saya gak langsung marah dan negur panitianya, saya tunggu beres ngaji dulu," dia menjelaskan.

"Saya shodaqallah langsung turun panggung dan saya tegur panitianya. Saya merasa direndahkan sekali, diperlakukan tidak sopan oleh para panitia," kata perempuan asal Banten itu. Hanya saja, ia menyayangkan sikap beberapa warganet yang justru menyudutkan dirinya. "Cuma netizen ini belum banyak yang faham saya yang selalu dihujat," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Terganggu

Nadia juga merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang yang bersawer tersebut. Hal demikian sudah kali ketiga terjadi padanya dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).

"Itu memang sudah keterlaluan, tidak ada adabnya. Saya pun sangat merasa terganggu, tapi saya gak bisa langsung negur pada saat itu juga, karena pada saat saya disawer masih ngaji belum beres," jelasnya.

"Jadi, setelah saya selesai ngaji terus saya turun baru saya langsung tegur dan marah sama panitianya semua, bahwa saya merasa direndahkan dengan perilaku panitia yang nyawer saya tadi. Cuma sayangnya tidak ada yang memvideokan pas saya sedang tegur itu," beber Nadia.

Hal itu, bagi Nadia, sangat mengganggu mengingat melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan tilawah mujawwad (lagu) dan hafalan membutuhkan konsentrasi penuh.

"Saya pun sebelumnya gak tahu setiap kalau mau disawer. Kalau saya tahu pasti saya larang. Karena saya juga kan ngaji butuh konsentrasi, butuh ingat hafalan yang saya baca, butuh nafas juga buat ngaji," jelas dia.

Nadia mengungkapkan, kebiasaan nyawer ini juga terjadi pada qari dan qariah yang lain. Hanya saja, videonya tidak beredar viral seperti yang terjadi pada dirinya.

"Sebetulnya hal seperti ini bukan hanya terjadi sama saya, tapi banyak qari/qariah lain yang pernah lagi ngaji disawer seperti itu, apalagi di daerah Banten menurut saya sudah jadi hal yang lumrah bagi masyarakat Banten sawer qari, tapi mungkin tidak diviralkan videonya seperti video saya," tandas Nadia.

Tim Rembulan