Sukses

Lirik Lengkap Mars 1 Abad NU dan Penjelasannya Menurut Pencipta, Gus Mus

PBNU memiliki mars resmi untuk Harlah 1 Abad NU berjudul 'Merawat Jagat Membangun Peradaban'. Lagu ini diciptakan oleh KH Ahmad Mustifa Bisri atau Gus Mus, yang juga mustasyar PBNU

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memiliki mars resmi Harlah 1 Abad NU berjudul 'Merawat Jagat Membangun Peradaban'. Lagu ini diciptakan oleh KH Ahmad Mustifa Bisri atau Gus Mus, yang juga mustasyar PBNU.

Berikut adalah lirik lengkap Mars 1 Abad NU:

SubhãnaLlãh, Allãhu Akbar

Maha Suci Allah, Maha Besar

Khidmah Jam'iyah Nahdlatul Ulama

Telah mencapai seabad lamanya

 

Sudah seabad sejak kebangkitannya

Ulama bersama pengikut-pengikutnya

Istiqamah dan setia

Jaga Akidah dan sunnah Rasul-Nya

 

Alhamdulillah, segala puji baginya

Ulama bersama pengikut-pengikutnya

Istiqamah dan setia

Menjaga Agama, Nusa dan bangsa

 

Mari kuatkan niat kita

Kita bulatkan tekad kita

Terus lanjutkan amal kita

Mengembangkan khidmah kita

 

Menebar kasih-sayang semesta

Membangun peradaban baru yang mulia

Tuk kedamaian dan bahagia

Bersama Dalam ridha Allah Tuhan yang Maha Esa

Berikut adalah penjelasan pencipta mars khusus seabad NU, atau yang sering juga disebut dengan NU emas, Gus Mus.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penjelasan Lirik Mars 1 Abad NU

Mengutip laman NU, Gus Mus memberikan ulasan tentang Mars Satu Abad NU berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban yang diciptakan sebagai lagu resmi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU.

Secara garis besar, Gus Mus menjelaskan bahwa lirik Mars Satu Abad NU itu diawali dengan kalimat Subhanallah dan Allahu Akbar. Kalimat itu sebagai ungkapan batin terhadap segala capaian NU selama satu abad. Lalu ditulis kalimat alhamdulillah, alasannya karena semua capaian NU, termasuk pasang surut dan dinamikanya, tak lepas dari kehendak Allah.

“Sejak kebangkitannya, saya tulis di situ (lirik Mars Satu Abad NU), NU istiqomah dan setia menjaga akidah dan sunnah rasul. Istiqomah dan setia menjaga agama, nusa, dan bangsa,” ucap Gus Mus secara daring, dalam Peluncuran Mars Satu Abad NU di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Jumat (6/1/2023), dikutip dari nu.or.id, JUmat (13/1/2023).

Agama yang diajarkan Rasulullah itu kemudian diimplementasikan oleh para ulama NU untuk membantu banyak orang. Dengan begitu, kalau orang ingin melihat lakunya Islam Ahlussunnah wal Jamaah maka hanya tinggal melihat NU.

“Kalau orang ingin melihat bagaimana kasih sayangnya Rasulullah, silakan lihat kiai-kiai NU, itu pimpinan-pimpinan kecil yang menjadi penerusnya Rasulullah yang besar,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Lalu di dalam lirik itu, Gus Mus mengajak para pengurus NU beserta warganya agar membulatkan tekad untuk melanjutkan amal yang telah dilaksanakan selama ini, baik yang bersifat organisasi, kemasyarakatan, maupun bahkan kemanusiaan.

“Jadi di dalam bait itu, saya mengatakan mari kuatkan niat kita, kita bulatkan tekad kita, terus lanjutkan amal kita, mengembangkan khidmah kita. Khidmah kita dari tahun ke tahun, dari periode ke periode, selalu berkembang,” terang Gus Mus.

3 dari 3 halaman

Khidmah NU untuk Indonesia dan Semesta

Bahkan saat ini, lanjutnya, PBNU justru akan berkhidmah untuk jagat atau dunia dan seisinya, sebagaimana simbol NU. Untuk itu, Gus Mus menekankan di dalam lirik Mars Satu Abad NU untuk membulatkan tekad, melanjutkan amal, dan mengembangkan khidmah.

“Khidmah kita sudah lumayan tapi masih perlu dikembangkan, karena masih banyak pihak-pihak yang memerlukan khidmah dari NU,” kata Gus Mus.

Kemudian, melalui lirik di dalam bait Mars Satu Abad NU itu, Gus Mus menekankan bahwa NU akan terus menebarkan kasih sayang semesta untuk melawan ketidakpahaman orang terhadap agama yang menampakkan agama dengan penampilan-penampilan yang tidak sesuai dengan sifat rahmatan lil alamin, penuh kasih sayang.

“Ini tidak bisa diharapkan kalau NU tidak memberikan contoh bagaimana ajaran Nabi yang menebarkan kasih sayang, termasuk amar ma’ruf nahi mungkar yang menjadi ciri kita, dilaksanakan sebagaimana tuntunan kanjeng Nabi dengan kasih sayang, bukan dengan kebencian,” jelas Gus Mus.

Karena itu, di lirik akhir, setelah menebar kasih sayang semesta, Gus Mus menuliskan bahwa dalam membangun peradaban baru yang mulia, NU masih bersama dalam ridha Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita selalu mohon apa yang kita lakukan, upayakan, kerjakan, selalu dinaungi oleh ridha Allah. dengan demikian barokahlah apa yang kita lakukan,” harap Gus Mus.

Tim Rembulan