Liputan6.com, Jakarta - Seorang muslim harus meyakini akan adanya hari kiamat atau hari akhir sebagaimana menjadi bagian dari Rukun Iman. Soal waktu kapan terjadinya kiamat hanya Allah yang mengetahui. Menurut pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya. tidak boleh ada yang sok tahu mengenai waktu kiamat.
“Kalau sudah disembunyikan oleh Allah ya sudah disembunyikan. Kiamat kubra itu akan disembunyikan, tetapi ada tanda-tanda mengarah kepada datangnya kiamat tersebut,” tuturnya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (14/1/2023).
Buya Yahya menyebut kiamat terbagi menjadi dua, yakni kiamat kubra yang menghancurkan alam semesta dan kiamat sugra seperti kematian yang akan dialami oleh setiap manusia. Tanda-tanda yang mengarah terjadinya kiamat kubra terbagi menjadi tanda-tanda sugra (kecil) dan kubra (besar).
Advertisement
Baca Juga
“Ada tanda-tanda kiamat kecil dan ada tanda-tanda besar. Tanda kecil sudah banyak. Orang berlomba-lomba meninggikan bangunan, banyak anak durhaka kepada orangtua dan seterusnya,” urai Buya Yahya.
“Tapi kalau kubra, itu orang kalau sudah menemukan tanda kiamat kubra sudah heboh. Coba saja, tiba-tiba matahari terbit dari barat. Apa yang terjadi pada alam semesta? Menakutkan,” tambah Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Soal Tanah Arab Menghijau
Sebelumnya sempat heboh soal tanah di Arab Saudi yang menghijau disebut sebagai tanda kiamat. Mereka yang menyebut tanda kiamat merujuk pada salah satu hadis, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim).
Fenomena ini ditanyakan seorang jemaah kepada Buya Yahya. Kemudian Buya Yahya menjawab.
Menurut Buya Yahya, fenomena heboh tersebut adalah kepiawaian orang dalam mengangkat satu topik saja sehingga jadi viral. Sebab, anak durhaka kepada orangtua juga sebenarnya tanda-tanda kecil kiamat, tapi bukan tanda kubra.
“Setelah hijau royo-royo di negeri Arab sana, ya banyak pertanian alhamdulillah. Kiamat? Belum, dajjal belum keluar,” katanya.
“Wah kalau ngomong gitu aman-aman aja? Aman di kiamat kubra. Kiamat sugra entar sore mati kamu, mikir matimu. Kita ini bisa mati sewaktu-waktu,” Buya Yahya mengingatkan..
Buya Yahya menjelaskan, fenomena negeri Arab menghijau yang biasanya tandus dan gersang bisa termasuk kiamat sugra. Namun, bukan berarti tanda kiamat yang akan meruntuhkan alam semesta.
“Karena hancurnya semesta setelah selesainya tanda-tanda kiamat kubra yang sudah Allah kabarkan melalui lisan baginda nabi atau disebutkan dalam Al-Qur’an,” imbuhnya.
“Cuma yang nasihat paling penitng sadari dirimu. Kau punya kiamat (sugra) masing-masing. Apakah sudah siap menghadapi kematian dengan iman, takwa, minta maaf, menjauhkan dari kezaliman, menyesali dosa, dan sebagainya. Itu yang paling penting, bukan heboh,” pesan Buya Yahya.
Advertisement