Liputan6.com, Jakarta - Ghibah merupakan salah satu perilaku yang harus dihindari oleh umat Islam karena tergolong perbuatan dosa dan dibenci oleh Allah SWT. Ghibah dapat membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
Secara bahasa, kata “ghibah” (غيبة) berasal dari akar kata “ghaba, yaghibu” (غاب يغيب) yang artinya tersembunyi, terbenam, tidak hadir, dan tidak tampak. Kita sering menyebut kata “ghaib”, yang berarti tidak hadir. Secara istilah ghibah artinya perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib orang lain.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nur ayat 19 :
Advertisement
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Dari Muawiyah ra. Katanya : Saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya apabila kamu selalu mencari-cari auratnya kaum muslimin berarti kamu akan menjatuhkan mereka atau hampir menjatuhkan mereka.” (HR. Abu Daud)
Pelajaran yang dapat diambil dari hadis di atas adalah bahwa perbuatan ghibah itu sangat merusak hubungan persahabatan, persaudaraan dan bahkan bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ghibah diumpamakan seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai).
Ulama juga sepakat tentang keharaman perbuatan ghibah. Bahkan sebagian para ulama ahli tafsir dan ahli fiqih berpendapat bahwa ini termasuk dari golongan dosa besar.
Baca Juga
Saksikan Video Pilihan ini:
Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Ghibah
1. Kebencian terhadap orang yang dighibahi
Rasa benci dan amarah terhadap seseorang mendorong dia untuk membeberkan dan membuka aib orang yang dia benci. Terlebih jika di dalam diri seorang pengghibah itu memiliki nilai keagamaan yang kurang maka dengan mudahnya untuk membicarakan keburukan orang lain tersebut.
2. Iri hati
Salah satu penyebab utama seseorang menggibahkan orang lain adalah karena rasa irinya terhadap kelebihan orang yang dighibahi. Rasulullah SAW pernah berkata: “Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! Karena hasad itu memakan (merusak)kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah).
3. Lingkungan
Ketika bergaul dan berada di lingkungan yang terbiasa melakukan perbuatan ghibah maka lambat laun diri pun akan terbawa menjadi seorang pengghibah. Tetapi jika kita berada di lingkungan yang baik seperti orang yang beradab dan memiliki ilmu agama yang tinggi maka kita pun akan terbawa demikian.
4. Menjilat atau mencari muka
Seorang penjilat akan melakukan berbagai cara agar bisa selalu dekat dengan pihak yang dianggap akan menguntungkannya. Selain itu, ia pun akan selalu menyelaraskan kata-katanya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan.
5. Tidak ada pembicaraan lain saat berkumpul
Yang perlu dihindari ketika sedang berkumpul dengan kerabat dekat ataupun teman-teman adalah ghibah. Sebab, jika topik utama sudah habis diceritakan maka biasanya akan berakhir dengan bergosip membicarakan orang lain.
Advertisement
Cara Menghindari Perilaku Ghibah
1. Berpikir positif
Jika seseorang memancing kita untuk membicarakan keburukan orang lain maka, maka hendaknya kita berprasangka baik terlebih dahulu terhadap orang yang akan dibicarakan. Dan jangan mudah untuk percaya tanpa tahu kebenarannya.
2. Intropeksi diri
Intropeksi diri akan membuat seseorang merasa malu jika harus membicarakan keburukan orang lain sedangkan diri sendiri masih memiliki banyak kesalahan yang harus dibenahi.
3. Mengingat kebaikan
Sebelum membicarakan keburukan seseorang, alangkah baiknya jika mengingat kebaikan orang tersebut terlebih dahulu. Maka, keinginan untuk membicarakan keburukan seseorang perlahan akan menghilang karena paham bahwa sebagai manusia biasa, pasti tidak ada yang sempurna.
4. Berkumpul dengan orang sholeh
Tidak dapat dielakkan jika pergaulan merupakan hal yang dapat membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari seseorang. Maka agar terhindar dari pergaulan yang salah, ada baiknya seorang muslim harus memilih dengan siapa ia berkumpul.
5. Menjaga lisan
Seseorang melakukan ghibah karena dirinya tidak bisa menjaga lidah dan mulutnya untuk berkata sesuatu yang baik. Ketika tahu apa yang akan dibicarakan merupakan hal yang buruk, lebih baik tidak perlu untuk dikatakan, agar terhindar dari bahaya lisan.