Liputan6.com, Rembang - Haul Ke-19 Almaghfurlah KH Cholil Bisri digelar di kompleks Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah Sabtu (27/1/2023).
Mbah Cholil adalah tokoh NU sekaligus salah satu pendiri Partai Kabangkitan Bangsa (PKB), bersama rekan seperjuangannya, Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan sejumlah tokoh lainnya.
Mbah Cholil juga merupakan ayahanda dua tokoh Indonesia, yakni KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, dan KH Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, Menteri Agama (Menag).
Advertisement
Dalam kesempatan itu, KH Muhammad Hazim Mabrur, santri kesayangan Mbah Cholil mengisahkan manakib Mbah Cholil.
Baca Juga
"Banyak kenangan yang susah dilupakan bersama Mbah Cholil. Beliau sangat dekat dengan santri, sampai-sampai ketika santri pulang beliau masih ingat alamat rumahnya meski jumlah santri saat itu ribuan," ujar Kiai Hazim, dikutip dari laman NU.
Kiai hazim juga mengungkapkan bahwa Mbah Cholil suka mengubah nama santri yang sekiranya memiliki makna yang kurang bagus dengan nama yang lebih bagus.
"Setiap santri yang namanya diubah pasti ada berkahnya. Dan ini dilakukan Mbah Cholil ke semua santri, baik yang mondok atau bukan," imbuhnya.
Mbah Cholil menurut Kiai hazim juga merupakan sosok kiai yang sangat cinta kepada santrinya. Sesibuk apa pun, Mbah Cholil senantiasa mengajar pada waktu yang telah ditentukan.
Pernah ada ngaji Selasa, lanjutnya, Kiai Cholil ada jadwal di Jakarta pada Senin dan Rabu. Demi kecintaannya kepada santri dan ngaji, Kiai Cholil Senin di Jakarta, Selasa pulang ke Rembang, dan Rabu kembali ke Jakarta lagi.
"Mbah Cholil mendidik dan menuntun semua santri dengan penuh perhatian. Ibarat mengajar anak-anak diajari berdiri kadang dilepas. Beliau sangat telaten dalam mengajar dan senantiasa mengawasi santrinya meski tengah berada di luar Rembang," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Nasihat Sederhana
"Beliau memantau dari jauh bahan ajar sampai di mana, siapa santri yang gak masuk, apa alasan santri tidak masuk dan lainnya meski saat itu Mbah Cholil tengah berada di Makkah," ujarnya dikutip dari laman laman Kemenag.
Mbah Cholil juga terkadang mengajar dan menyampaikan nasihat tidak sesuai dengan kebiasaan. Sebab, bagi Mbah Cholil, mengajar itu bukan semata soal kaidah, melainkan soal apa yang dengan mudah dipahami masyarakat.
KH Mohammad Cholil Bisri lahir pada 12 Agustus 1942 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1263 H di Rembang.
Mbah Cholil merupakan putra pertama dari pasangan KH Bisri Mustofa bin H Zaenal Mustofa dan Nyai Hj Ma'rufah binti KH Cholil Harun Kasingan Rembang. Mbah Cholil wafat pada 7 Rajab atau 24 Agustus 2004.
Dari pernikahannya dengan Nyai Hj Muhsinah binti KH. Soimuri Solo, Mbah Cholil dikaruniai 8 putra-putri, yakni Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum PBNU), Ummi Kalsum Cholil Dzalij, Zaenab Cholil Qotsumah, Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Faizah Cholil Tsuqoibak, Bisri Cholil Laquf, Mohammad Hanies Cholil Barro (Wakil Bupati Rembang), dan Mohammad Zaim Cholil Mumtaz.
Tampak hadir dalam haul, keluarga besar Almaghfurlah KH Cholil Bisri, di antaranya: KH Mustafa Bisri yang akrab disapa Gus Mus, KH Yahya Cholil Staquf, Eny Retno Yaqut, Abu Rokhmad dan keluarga besar lainnya.
Tim Rembulan
Advertisement