Liputan6.com, Jakarta - Amal akan menjadi bekal kematian. Kebaikan dan amal saleh itu lah yang akan dibawa, hingga akhirat nanti.
Dalam QS. Al Ankabut ayar 57, Allah menegakan bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Tiap manusia memiliki masanya.
Baca Juga
Takdir kematian tersebut tidak akan mengenal usia muda atau pun tua, tidak pula mengenal jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Karena itu, umat Islam tak boleh menunda-nunda saat akan berbuat amal kebaikan.
Advertisement
Mengutip Muhammadiyah.or.id, Ustaz Anhar menjelaskan, ada lima amalan yang tak boleh ditunda-tunda dalam pengerjaannya. Hal ini berdasarkan keterangan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud.
1. Sholat
Tibanya waktu sholat. Sebagai ibadah pokok dalam Islam bahkan disebut-sebut sebagai tiangnya agama, salat tidak boleh ditunda-tunda.
“Mari kalau sudah tiba waktu salat segera dilaksanakan. Disiplinnya kita dalam menjalankan ibadah salat, salah satu indikator bahwa kita punya koneksitas batin dan spiritual dengan Allah Swt,” terang Anhar dalam kajian Masjid Islamic Center.
2. Memenuhi Hak Jenazah
Menurut Anhar, apabila ada jenazah, maka wajib untuk segera dimandikan, disalatkan, lalu dikuburkan. Jenazah memiliki hak untuk diurus, sehingga menjadi kewajiban yang masih hidup untuk mengantarkannya hingga ke gerbang pintu kubur. Perkara ini tidak boleh ditunda-tunda, harus segera dilaksanakan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
3. Menikah
Apabila telah menemukan pasangan yang sekufu, berusia baligh, cukup mapan, dan segala syarat syari telah terpenuhi, maka mesti segera menikah. Penundaan pernikahan memiliki potensi yang kurang baik sehingga harus disegerakan.
4. Berbuat Baik
Apabila mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik. “Bagi yang mampu kita bisa membantu fakir miskin, anak yatim, orang yang memiliki utang, dan lain-lain. Apabila memiliki kesempatan untuk membantu secara jasa dan pikiran, juga tidak perlu ditunda-tunda. Harus segera ditunaikan,” tegas Anhar.
5. Bertobat.
Jika sadar telah berbuat dosa kepada Allah, mencelakai orang lain, merusak lingkungan, maka sudah sepantasnya segara bertobat. Anhar menegaskan bahwa tobat yang diterima hanyalah permohonan ampun secara sungguh-sungguh. Artinya, apabila telah bertobat, maka tidak boleh untuk mengulangi kesalahannya.
Tim Rembulan
Advertisement