Liputan6.com, Jakarta - Berbagai persoalan menyebabkan seseorang susah tidur. Dalam bahasa populer, susah tidur disebut insomnia, meski secara ilmiah pengertiannya sedikit berbeda.
Mengutip Alodokter.com, insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan ini bisa berdampak pada aktivitas penderita keesokan harinya.
Advertisement
Baca Juga
Waktu tidur yang ideal dan kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kualitas hidup seseorang. Secara umum, waktu tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah 7–8 jam setiap malamnya.
Dengan pengertian itu, maka susah tidur hanya menjadi salah satu gejala insomnia. Namun, sangat mirip.
Susah tidur disebabkan oleh berbagai hal. Contohnya, pikiran, kejiawaan, terlalu capek, tekanan pekerjaan, konsumsi makanan atau minuman tertentu, dan berbagai hal lain.
Nah, gejala insomnia ini rupanya tak hanya diderita oleh orang-orang kekinian. Pada zaman Rasulullah SAW, seorang sahabat Nabi juga pernah mengalami susah tidur.
Kemudian Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus kepadanya. Berikut adalah doa susah tidur seperti yang dijarkan Rasulullah SAW kepada sahabat Zaid bin Tsabit.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa Susah Tidur yang Diajarkan Rasulullah SAW kepada Sahabat Zaid bin Tsabit
Dilansir nu.or.id, Zaid bin Tsabit suatu malam mengadu kepada Rasulullah SAW. Menurutnya, ia semalaman tidak bisa tidur.
Bujang Rasulullah SAW ini hanya tergolek di pembaringan dalam keadaan jaga. Ia gelisah. Pikiran dan batinnya mengembara kian kemari.
Rasulullah SAW lantas mengajarinya doa yang dapat mengatasi kesulitan tidur karena gelisah. Inilah doanya.
اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ أَهْدِئْ لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِي
Allâhumma ghâratin nujûm wa hada’atil ‘uyûn, wa anta hayyun qayyûmun, lâ ta’khudzuhû sinatun wa lâ naum. Yâ hayyu, ya qayyûm, ahdi’ laylî wa anim ‘aynî.
Artinya, “Tuhanku, bintang-bintang telah ‘tenggelam’, dan banyak bola mata menjadi tenang sementara Kau adalah zat maha hidup dan zat maha tegak. Kantuk dan tidur tidak mempengaruhi-Mu. Wahai Zat Maha Hidup dan Zat Maha Tegak, tenangkan malam hamba dan istirahatkan sepasang bola mata hamba.”
Zaid pun mengikuti anjuran Rasulullah. “Alhamdulillah, Allah hilangkan kegelisahan yang kuhadapi jelang istirahat di tempat tidur,” kata Zaid.
Tim Rembulan
Advertisement