Sukses

10 Kata-Kata Ulama NU tentang Nahdlatul Ulama, Pengingat di Harlah 1 Abad

Menjelang Harlah 1 Abad NU, nahdliyin dapat mengingat kembali petuah-petuah ulama NU yang sarat makna. Kata-kata ulama NU ini dapat menjadi nasihat kepada seluruh warga NU di peringatan 100 tahun nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Nahdlatul Ulama atau NU didirikan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari bersama para ulama pondok pesantren. Organisasi ini berdiri di Surabaya pada 16 Rajab 1344 H, bertepatan pada 31 Januari 1926.

NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Organisasi ini berpedoman pada Al-Qur’an, hadis, ijma’, dan qiyas.

Organisasi yang berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah ini akan genap berusia 100 tahun pada 16 Rajab 1444 H atau 7 Februari 2023. Pada peringatan Hari Lahir atau Harlah 1 Abad NU ini akan dihadiri 1 juta nahdliyin yang puncaknya digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

Menjelang Harlah 1 Abad NU, nahdliyin dapat mengingat kembali petuah-petuah ulama NU yang sarat makna. Kata-kata ulama NU ini dapat menjadi nasihat kepada seluruh warga NU di peringatan 100 tahun nanti.

Berikut adalah kata-kata ulama NU yang dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/2/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Quotes Ulama NU

1. “Barangsiapa yang mau mengurus NU akan aku anggap sebagai santriku. Siapa yang menjadi santriku akan kudoakan khusnul khatimah beserta anak-cucunya.” (Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy`ari, Pendiri NU)

2. “Masuklah (NU) dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu, dan dengan ikatan jiwa raga.” (Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy`ari, Pendiri NU) 

3. “Kekuatan NU itu ibarat senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tetapi digoncangkan hati mereka oleh propaganda luar biasa yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan meriam, tetapi hanya gelugu alias batang kelapa.” (KH. A. Wahab Chasbullah, Rais Amm PBNU 1947-1971)

4. “Hidupkan NU ini, namun jangan sekali-kali mencari hidup di NU.” (KH. A. Wahab Chasbullah, Rais Amm PBNU 1947-1971)

5. “Kalau orang NU tidak mau Pancasila, berarti bukan NU.” (KH Maimun Zubair)

6. “Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah! Kalau sampai tidak makan, komplainlah kepadaku jika aku masih hidup. Tapi jika aku sudah mati maka tagihlah ke batu nisanku.” (KH. Ridwan Abdullah, Pencipta Lambang NU)

7. “Selama hidupku, aku pengikut Nahdlatul Ulama. Jika aku meninggal maka wasiatku kepada masyarakat supaya mereka tetap menjadi pengikut Nahdlatul Ulama.” (KH Bisri Syansuri, Rais `Amm PBNU 1972-1980)

8. “Sekarang saya sudah mengerti apa itu Pancasila. Sekarang bila ada orang Indonesia, bila orang Islam, orang NU yang anti Pancasila, itu berarti anti kepadaku.” (KH Bisri Syansuri, Rais `Amm PBNU 1972-1980)

9. “Anak muda NU akan bangkit 10 tahun lagi. Mereka (gerakan radikal) akan kalah dengan anak muda kita.” (KH. Abdurrahman Wahid, Gus Dur tahun 2005)

10. “NU itu ibarat kereta api, bukan taksi yang bisa dibawa sopirnya kemana saja. Rel NU itu sudah tetap.” (KH. Achmad Siddiq)