Liputan6.com, Jakarta - Film Babylon resmi rilis pada 23 Desember 2022 di Amerika. Film ini baru dapat disaksikan di bioskop-bioskop Tanah Air sejak 3 Februari 2023. Film yang bergenre komedi drama ini disutradarai oleh Damien Chazelle.
Film Babylon menceritakan awal mula film drama-komedi dalam industri Hollywood. Film ini akan menunjukkan sisi industri perfilman dengan penuh kerusakan dan kekacauan yang tidak pernah diketahui banyak orang.
Baca Juga
Berlatar tahun 1926, film dibuka dengan pesta glamour kalangan bisnis hiburan. Beberapa di antaranya adalah aktris yang memiliki karier bagus, seperti Nellie LaRoy (Margot Robbie), dan Jack Conrad ( Brad Pitt).
Advertisement
Namun, film yang berkembang pesat hingga kehidupan glamour pada masa itu membuat mereka menjadi lupa diri. Nellie kecanduan narkoba. Sementara Jack Conrad dilupakan karena kemajuan teknologi perfilman.
Begitu pun Manny Torres (Diego Calva), sutradara terkenal masa itu, kariernya kandas di tengah jalan gara-gara berurusan dengan tokoh mafia James McKay (Tobey Maguire).
Torres datang kembali ke Hollywood beberapa tahun setelah kabur. Ia melihat industri film Hollywood sudah sangat maju.
Torres hanya bisa menangisi nasibnya, karena ia tidak terlibat sama sekali dalam kemajuan itu. Industri yang pada awalnya ia ikut membangun.
Lantas, bagaimana kehidupan mereka? Selengkapnya saksikan di bioskop.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Raja Namrud Musuh Nabi Ibrahim dari Kerajaan Babylon
Bicara Babylon, teringat dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Dalam kitab Bidayah wa al-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan, Nabi Ibrahim lahir di Babilonia atau Babylonia (dikenal juga Babylon) yang termasuk wilayah Irak.
Wilayah Babylon kala itu diperintah oleh raja yang sangat kejam dan zalim bernama Namrud. Raja ini yang kemudian menjadi musuh Nabi Ibrahim dalam menjalankan misi dakwahnya yakni ajakan beriman kepada Allah SWT.
Mengutip situs Universitas Islam An Nur Lampung, kerajaan Babylon pada masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang dan sejahtera. Namun, tingkatan hidup rohani mereka masih berada di tingkat jahiliyah.
Rakyat Babylon kala itu tidak mengenal Tuhan Pencipta mereka. Mereka tidak menyembah Allah SWT, melainkan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.
Pada masa itu juga, Namrud sang penguasa Babylon mengaku sebagai Tuhan. Dirinya merasa patut disembah lantaran bisa memberikan kebahagiaan, membawa kemakmuran, dan melepaskan kesengsaraan rakyatnya.
Di tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkan seorang nabi. Adalah Nabi Ibrahim, lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung.
Nabi Ibrahim adalah utusan Allah SWT yang diturunkan untuk kaum Kaldan di wilayah Babylon. Nabi Ibrahim dewasa menjadi musuh besarnya Namrud.
Nabi Ibrahim berdakwah kepada kaum penyembah berhala dan Namrud yang mengaku Tuhan. Sebagai jalan dakwah, Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang menjadi sesembahan kaumnya.
Mengetahui Nabi Ibrahim yang menghancurkannya, Namrud pun marah. Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup oleh tentara Namrud dengan disaksikan oleh kaumnya. Namun, Allah SWT menyelamatkannya.
Berkat lindungan dari Allah SWT, Nabi Ibrahim membuat takjub seluruh penduduk yang menyaksikannya, sebab tubuhnya tetap utuh tanpa terbakar sedikitpun. Selamat meski dibakar adalah salah satu mukjizat atau tanda-tanda kenabian Ibrahim.
Peristiwa ini diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur'an, di antaranya pada surat al-An'am ayat 74-83, al-Anbiya ayat 51-70, al-Baqarah ayat 124 dan 258, asy-Syuara ayat 69-89, Ibrahim ayat 35-41, dan Hud ayat 69-76.
Advertisement
Raja Namrud dan Nabi Ibrahim Debat Soal Tuhan
Dalam kisah lain yang diabadikan dalam QS Al-Baqarah ayat 285, Nabi Ibrahim debat soal Tuhan dengan Namrud.
Disarikan dari tafsir Tahlili yang bersumber dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia via NU Online, ayat ke-285 dalam surat Al-Baqarah mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika berhadapan dengan raja Namrud dari Babilonia (Babylon).
Namrud mendapat karunia dari Allah SWT berupa kekuasaan dan kerajaan yang besar. Namun, ia tidak bersyukur atas nikmat-Nya. Ia malah menjadi raja yang terkenal ingkar dan zalim.
Namrud telah menjadikan setan sebagai pemimpin dan pelindungnya. Sampai-sampai ia tidak beriman kepada Allah SWT. Bahkan, ia menentang Nabi Ibrahim lantaran diajak untuk beriman kepada Allah SWT.
"Siapakah Tuhanmu yang kamu serukan agar kami beriman kepadanya?" tanya Namrud.
"Tuhanku adalah Allah yang kuasa menciptakan makhluk yang semula tidak ada, atau menghidupkan orang yang tadinya sudah mati,” jawab Nabi Ibrahim.
"Kalau begitu, aku pun dapat pula menghidupkan dan mematikan," kata Namrud.
Maksud pernyataan Namrud adalah membiarkan hidup atau tidak membunuh seseorang yang seharusnya dia bunuh, dan dia sanggup mematikan seseorang, yaitu dengan membunuhnya.
Sedangkan yang dimaksud Nabi Ibrahim ialah bahwa Allah SWT menciptakan makhluk hidup yang tadinya belum ada, yaitu dengan menciptakan tulang-tulang, daging dan darah, lalu meniupkan roh ke dalamnya, atau dari makhluk yang telah mati, kemudian Allah SWT mengembalikannya menjadi hidup pada Hari Kebangkitan kelak.
Allah SWT kuasa pula mematikan makhluk yang hidup, tidak dengan membunuhnya seperti yang dilakukan oleh Namrud, melainkan dengan mengeluarkan roh makhluk tersebut dengan datangnya ajal atau dengan terjadinya hari kiamat kelak.
Nabi Ibrahim pun tidak mengindahkan pernyataan Namrud. Ia berkata, "Tuhanku (Allah) kuasa menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah olehmu matahari itu dari barat."
Mendengar apa yang dikatakan Nabi Ibrahim, Namrud tidak dapat menjawab. Dia bungkam dan tidak berkutik.
Wallahu’alam.