Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam akan mengazankan bayi baru lahir. Lazimnya, azan dilakukan oleh ayah, atau kerabat terdekatnya.
Falsafah azan dan doa untuk anak yang baru lahir adalah edukasi dini dari orangtua untuk buah hatinya. Azan dan iqamah juga merupakan doa agar anak dijauhkan dari setan.
Para ulama sepakat bahwa hukum azan bayi baru lahir adalah sunah. Pun dengan iqamah setelah bayi dilahirkan.
Advertisement
Mengutip penjelasan KH Muhyiddin Abdusshomad Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jembe, di nu.or.id, Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, juz I, hal 61 dinyatakan bahwa azan juga disunahkan untuk perkara selain sholat.
Baca Juga
Di antaranya adalah azan di telinga kanan anak yang baru dilahirkan, sebagaimana sunah untuk melakukan iqamah di telinga kirinya.
Kesunahan ini dapat diketahui dari sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abi Rafi’:
عَنْ أبِي رَافِعٍ أنَّهُ قَالَ, رَأيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أذَّنَ فِيْ أذُنِ الحُسَيْنِ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلاَةِ --سنن أبي داود
Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan Adzan di telinga Husain ketika siti fatimah melahirkannya. (Yakni) dengan Adzan shalat. (HR Abi Dawud).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Keutamaan
Lalu tentang fadhilah dan keutamaannya, Sayyid Alawi al-Maliki dalam Majmu’ Fatawa wa Rasa’il menyatakan bahwa mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri hukumnya sunah.
Para ulama telah mengamalkan hal tersebut tanpa seorangpun mengingkarinya.
Sayyid Alawi menyatakan, perbuatan itu ada relevansinya untuk mengusir syaitan dari anak yang baru lahir tersebut. Karena syaitan akan lari terbirit-birit ketika mereka mendengar azan sebagai mana yang keterangan yang ada dalam hadis.
Dengan demikian jelaslah hukun dan fungsi mengumandangkan adzan dan iqamah untuk anak yang bari lahir.
Advertisement
Rangkaian Zikir dan Doa
Rangkaian Zikir dan Doa Bayi Baru Lahir:
1. Membaca adzan pada telinga bayi sebelah kanan
2. Membaca iqamah pada telinga bayi sebelah kiri
3. Membaca doa berikut pada telinga bayi sebelah kanan:
اللهم اجْعَلْهُ بَارًّا تَقِيًّا رَشِيْدًا وَأَنْبِتْهُ فِي الْإِسْلَامِ نَبَاتًا حَسَنًا
Allâhummaj’alhu bârran taqiyyan rasyîdan wa-anbit-hu fil islâmi nabâtan hasanan
“Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas. Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik.”
4. Membaca surat al-Ikhlâsh pada telinga bayi sebelah kanan
5. Membaca surat al-Qadr pada telinga bayi sebelah kanan
6. Membaca ayat QS Ali Imran (3: 36) pada telinga bayi sebelah kanan
وَإِنّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Wa innî u’îdzu bika wadzurriyyatahâ minasysyaithânir rajîm
“Aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari pada setan yang terkutuk.”
7. Membaca doa berikut pada telinga bayi sebelah kanan:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَآمَّةٍ
A’ûdzu bikalimatiLlâhi at-tâmmati min kulli syaithânin wa hâmmatin wamin kulli ‘ainin lâmmatin
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari segala setan, kesusahan, dan pandangan yang jahat.”
Tim Rembulan