Sukses

30 Tanda Kiamat Sudah Dekat Menurut Mbah Hasyim Asy’ari dan Penjelasannya (Bagian I)

Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah terdiri dari 10 pasal ditambah bagian pendahuluan. Salah satu pasal dalam kitab Mbah Hasyim itu membahas tentang tanda-tanda hari kiamat sudah dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim Asy’ari adalah ulama sekaligus pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Ia sosok ulama yang sangat dihormati sampai sekarang, khususnya oleh nahdliyin.

Semasa hidupnya, Mbah Hasyim Asy'ari telah banyak melahirkan santri-santri yang kemudian menjadi ulama besar. Ia juga banyak berkiprah dalam perjuangan melawan penjajah.

Ulama kharismatik asal Jombang ini dikenal akan kedalaman ilmunya. Keilmuan Mbah Hasyim dituangkan dalam kitab-kitabnya. Salah satu kitab karya Mbah Hasyim adalah Risalah Ahlussunnah wal Jamaah

Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah terdiri dari 10 pasal ditambah bagian pendahuluan. Salah satu pasal dalam kitab Mbah Hasyim itu membahas tentang tanda-tanda hari kiamat sudah dekat.

Mengutip Tebuireng.online, dalam kitab tersebut Mbah Hasyim mengungkapkan 30 tanda-tanda hari kiamat. Pendapat Mbah Hasyim mengenai tanda-tanda kiamat ini tetap berdasarkan hadis nabi.

Pada bagian I, Liputan6.com menguraikan 10 dari 30 tanda-tanda kiamat menurut Mbah Hasyim Asy’ari dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Kiamat Menurut Mbah Hasyim Asy’ari

1. Tidak adanya orang yang membantu dan menolong (urusan) agama

Tanda kiamat ini merupakan (makna) sabda Nabi Muhammad SAW:

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ 

Artinya: “Akan datang kepada manusia suatu masa di mana orang yang sabar di antara mereka terhadap agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik ra).

2. Ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli baca Al Quran yang fasik

Tanda tersebut terdapat dalam hadis:

يَكُوْنُ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ عِبَادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فسقة

Artinya: “Pada akhir zaman kelak akan ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli qiroat (pembaca Al-Qur’an) yang fasik.” (diriwayatkan dari Anas ra oleh Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliyaa dan juga Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)

3. Saling Berbangga dalam urusan masjid

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ

Hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia saling berbangga dalam urusan masjid.” (diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan Abu Daud dalam Sunan-nya dari Anas ra)

3 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Kiamat Menurut Mbah Hasyim Asy’ari

4. Terputusnya silaturahmi

Tanda kiamat berikutnya adalah terputusnya tali persaudaraan. Orang yang amanah dianggap khianat dan orang yang khianat dianggap amanah. Ini diriwayatkan oleh ath Thabrani dari Anas bin Malik ra juga.

5. Bertambah besarnya hilal

Tanda lainnya, bertambah besarnya hilal dan bisa dilihat sejak awal, yakni pada saat kemunculannya, sehingga dikatakan bahwa hilal itu untuk malam kedua. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra.

6. Wafatnya para orang salih satu-persatu

Orang-orang yang salih wafat satu demi satu dan tinggallah orang-orang jelata laksana ampas gandum atau kurma. Ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari.

7. Tidak adanya orang yang zuhud dan wirai

لا تقوم الساعة حتى يكون الزهد رواية والورع تصنعا

Artinya: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai zuhud menjadi cerita dan wira’i menjadi sesuatu yang dibuat-buat”. (diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa)

4 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Kiamat Menurut Mbah Hasyim Asy’ari

8. Anak menjadi pemicu kemarahan

Tanda lainnya adalah anak menjadi pemicu kemarahan, hujan terasa panas, dan hari berlimpah ruah. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra.

9. Pemimpin yang munafik dan fasik

Tanda selanjutnya adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai tiap-tiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiknya, orang yang paling rendah menjadi pemimpin kaum, dan kabilah dipimpin oleh orang-orang fasiknya. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.

10. Penuh perhiasan tapi hati kosong

Mihrab-mihrab dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah dan hati dibiarkan kosong. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra.