Liputan6.com, Jakarta - Kiamat adalah keniscayaan atau mutlak. Bagi umat Islam, kiamat merupakan rukun iman kelima, percaya pada hari akhir.
Ada dua macam kiamat, yakni kiamat sugra dan kiamat kubra. Kiamat sugra adalah kiamat kecil, ketika makhluk atau manusia mati. Sementara, kiamat kubra adalah kiamat besar, yakni ketika dunia dan segala isinya mati dan berakhir.
Advertisement
Baca Juga
Banyak dalil yang menunjukkan tanda-tanda kiamat, baik hadis maupun Al-Qur'an. Namun, tak ada satupun dalil yang bisa menjadi dasar kapan datangnya hari kiamat.
Bahkan Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih Allah SWT saja tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Hanya saja, Rasulullah SAW, atas petunjuk Allah, memberikan sejumlah tanda-tanda datangnya hari kiamat.
Dalam peradaban manusia beragama, kiamat selalu diperbincangkan, terutama agama samawi. Di luar itu, muncul hipotesa-hipotesa proses terjadinya kiamat, berdasar dalil atau manuskrip kuno.
Ada pula tempat yang dikaitkan dengan kiamat atau tempat yang berhubungan dengan tanda kiamat. Berikut ini adalah 5 tempat di bumi yang dikaitkan dengan kiamat.
Beberapa tempat secara spesifik merupakan lokasi yang disebut secara gamblang dalam hadis Nabi atau dalil lainnya. Sementara, lokasi lainnya adalah interpretasi para agamawan atau ilmuwan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
1. Danau Tiberias, Israel
Danau Tiberias terkadang disebut juga dengan nama Laut Al-Jalil atau Danau Al-Jalil. Dalam buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al-’Areifi seperti dikutip Republika, danau ini terletak di utara Palestina yang menjadi muara Sungai Yordania.
Airnya mengaliri seluruh kawasan delta Yordania. Panjang Danau Tiberias adalah 23 km lebar 13 km dan kedalamannya tidak lebih dari 44 km. Danau ini 210 meter lebih rendah daripada permukaan laut.
Danau ini secara geografis masuk di wilayah Palestina dan Suriah. Namun, secara politis atau de facto, kini dkuasai Israel. Menjelang hari kiamat nanti, air Danau Tiberias akan disedot habis oleh Ya’juj dan Ma’juj.
عن النواس بن سمعان -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال :وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا
Dari An-Nuwas Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yajuj dan Majuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).
2. Khurasan
Masih dari laman yang sama, Khurasan adalah tempat yang dipercaya keluarnya Dajjal. Ada pun hadis-hadis yang menyebut mengenai Khurasan adalah :
عن أبي بكر الصديق - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم ( الدجال يخرج من أرض بالمشرق؛ يقال لها: خراسان
“Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan.” (HR Tirmidzi dari Abu Bakar bin ash-Shiddi RA).
Dalam buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani disebutkan Khurasan bermakna tempat terbit matahari. Khurasan merupakan negeri yang amat luas, meliputi beberapa negara Persi, Afghanistan, dan Turkistan.
Luasnya memanjang sampai ke Asia antara Sungai Amudariya sebelah utara serta timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan serta beberapa daerah Persi bagian barat. Selain itu, juga memanjang ke beberapa negara seperti Bukhari, Khawarizi, Ghaznah, dan Isfahan.
Saat ini, Khurasan terbagi menjadi negara Afghanistan (kota terpentingnya adalah Harah dan Balakh. Harah disebut juga Khurasan sebagaimana Damaskus disebut Syam) dan Iran bagian utara (kota terpentingnya adalah Naisabur dan Masyhad).
Khurasan yang diketahui saat ini adalah negara Persi yang terletak di bagian timur dan timur laut Iran. Kebanyakan penduduknya adalah kaum Syiah, sedangkan yang non-Muslim berada di Qillah.
Advertisement
3. Asia Munculnya Ya’juj dan Ma’juj
Dikutip dari buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani, sebagian ulama menyatakan saat ini kaum Ya’juj wa Ma’juj masih berada dalam kerangkeng besi.
Jika janji Allah telah datang mereka kelak akan dikeluarkan. Dalil yang menunjukkan bahwa dinding ini masih ada dan belum hancur ialah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّدِّ قَالَ
( يَحْفِرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ ، حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا ، فَيُعِيدُهُ اللَّهُ كَأَشَدِّ مَا كَانَ ، حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ - وَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ - قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ - وَاسْتَثْنَى - قَالَ : فَيَرْجِعُونَ فَيَجِدُونَهُ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ ، فَيَخْرِقُونَهُ فَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ ، فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hampir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka, ‘Kembalilah, kami besok akan dapat melubanginya. ‘Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila telah sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka, ‘Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah mengkehendaki,’ Lalu mereka kembali lagi, sedang dinding itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Hadits tersebut menunjukkan mereka saat ini sedang terus melobangi dinding, mereka terus bekerja hingga datangnya janji Allah. Jika saatnya tiba, dinding itu akan hancur dan keluarlah mereka.
Banyak pendapat para ulama dan sejarawan yang menyebutkan keberadaan mereka, ada yang menyebutnya di wilayah Azerbaijan, ada yang mengatakan berada antara Samarkand dan India. Namun, tidak ada satupun riwayat sahih yang menyebutkan keberadaannya secara pasti.
Namun, dalam buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al-’Areifi terdapat hadis yang menjelaskan Ya’juj dan Ma’juj turun dari tempat yang tinggi.
عن النواس بن سمعان -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: ...وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا ، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ...
An-Nawwas ibn Sam’an RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah lalu mengirim Ya’juj dan Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka melintasi Danau Tiberias dan meminum seluruh airnya. Setelah itu, kelompok terakhir mereka juga melintasi danau itu seraya berkata “Dulu, pernah ada air di lembah ini.” (HR Muslim)
4. Segitiga Bermuda
Dalam buku Dajjal Muncul di Segitiga Bermuda oleh Muhammad Isa Daud, dijelaskan musnahnya benda-benda yang ada di segitiga bermuda disebabkan Dajjal.
Menurutnya, daerah segitiga bermuda terdapat sebuah pulau yang dikuasai oleh sekumpulan makhluk, yaitu setan yang bekerja sama dengan dajjal untuk menghancurkan umat manusia.
Dajjal bersama setan bekerja sama terus berusaha menyebarkan misinya, melalui orang-orang kepercayaannya, sesama penyembah setan di sekitar wilayah Segitiga Bermuda. Mereka mengajari dengan berbagai bujukan sehingga orang-orang terkesima dan takjub apa yang disuguhkannya.
Maka, pada hari kiamat nanti dari Segitiga Bermuda Dajjal akan muncul dan melakukan fitnah secara besar-besaran kepada seluruh umat manusia. Muhammad Isa Daud menegaskan ia membuat kesimpulan tersebut bukan dari pendapatnya, melainkan dari sejumlah manuskrip kuno yang ia pelajari dari beberapa orang muslim yang tinggal di Palestina, Arab Saudi, Yaman, Swedia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan lain-lain.
Advertisement
5. Aden Yaman
Tanda lain yang terjadi sebelum hari Kiamat datang adalah api yang keluar dari kawah Aden, yang menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun. Dikutip dari Ensiklopedia Kiamat oleh Dr Umar Sulaiman Al-Asygar, ada hadits terdahulu yang menyebutkan sepuluh tanda kiamat.
Dalam Kitab Shahih Muslim IV, h 2225, no, 2901 yang berbunyi Rasulullah bersabda:
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ: اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ، فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُونَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ . قَالَ: " إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ – فَذَكَرَ... وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ ، تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ "
“Akhir dari semua tanda itu adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun.”
Sedangkan dalam Kitab Shahih Al-Bukhari bab Keutamaan Orang Anshar VII h 272 dari Anas RA disebutkan:
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه فِي حَدِيثِ سُؤَالَاتِ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلَامٍ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: "أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنَ المَشْرِقِ إِلَى المَغْرِبِ
Abdullah ibn Salam mengetahui kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah (Hijrah). Ia pun menemui Nabi untuk menanyakan beberapa hal. Dia berkata, “Saya akan menanyakan tiga masalah: apa tanda pertama kiamat?” Rasulullah SAW menjab, “Tanda pertamanya adalah api yang menghimpunkan manusia dari timur ke barat.”
Sementara dalam buku Israfil AS dan Peristiwa Kiamat oleh Mansur Abdul Hakim menyebut Kiamat akan menimpa manusia, begitu tiupan Israfil yang membinasakan akan menimpa mereka. Ketika terjadinya hal itu, akan keluar api dari Yaman yang akan mengumpulkan manusia ke suatu tempat berkumpul (Mahsyar).
Saat ini kota Aden di Yaman berada di atas lereng gunung berapi yang besar yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dalam riwayat Al-Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda, “Api itu akan keluar dari dasar lereng Aden, mengerah manusia. Api itu akan diam ketika manusia tertidur, api itu berjalan ketika manusia berjalan.”
Laut di mana terletak kota Aden juga dinamakan Teluk ‘Aden atau Laut Hadramaut. Di sana terdapat lembah bernama Lembah Barhut, yang terletak di lereng kota Aden. Masyarakat sekitar menyebutnya Wadi an-Nar (Lembah Api). (Sumber: Republika)
Tim Rembulan