Liputan6.com, Jakarta - Tanda-tanda kiamat telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan sejumlah hadis nabi. Salah satu tanda kiamat makin dekat adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Rasulullah SAW bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدُّخَانُ، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ، وَمَأْجُوجَ
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat ada 10 tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dukhan, adanya Dabbah (hewan melata yang bisa memberi tanda), dan keluarnya Ya'juj dan Ma’juj….” (HR. Ahmad 16144, Abu Daud 4311 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya dalam hadis nabi, namun keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai tanda kiamat termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 96-97.
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ ٩٦ وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَٰخِصَةٌ أَبۡصَٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَٰوَيۡلَنَا قَدۡ كُنَّا فِي غَفۡلَةٍ مِّنۡ هَٰذَا بَلۡ كُنَّا ظَٰلِمِينَ ٩٧
Artinya: “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim’.”
Lantas, siapa Ya’juj dan Ma’juj yang menjadi tanda kiamat makin dekat?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sosok Ya’juj dan Ma’juj
Mengutip AsySyariah.com, Ya’juj dan Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam alaihis salam. Ya’juj dan Ma’juj adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah SWT takdirkan kepada mereka, tidak seperti manusia pada umumnya.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam alaihis salam adalah riwayat dalam Shahih Bukhari dalam “Kitabul Anbiya”, “Bab Qishshah Ya’juj wa Ma’juj”, dari Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu, Nabi SAW bersabda,
يَقُولُ اللّه تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ : ِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ، فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ {وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ} قَالُوا: يَا رَسُولَ اللّه وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا…
“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Adam, ‘Wahai Adam.’ Adam menjawab, ‘Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).’ Kemudian Allah berfirman, ‘Keluarkan pasukan penghuni neraka.’ Adam bertanya, ‘Apa itu pasukan penghuni neraka?’ Allah berfirman, ‘Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.’
Dalam hadis nabi yang lain disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah calon penghuni neraka dan jumlahnya sangat banyak.
Advertisement
Ciri-Ciri Ya’juj dan Ma’juj
Meski Ya’juj dan Ma’juj keturunan Nabi Adam, namun mereka memiliki sifat yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama dari mereka adalah perusak dan jumlahnya sangat besar.
Ketika mereka turun dari gunung, seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai, dan lain-lain.
Ciri-ciri tersebut sebagai diterangkan dalam hadis nabi. Dalam riwayat Imam Ahmad rahimahullah, dari bibinya, dia berkata yang artinya:
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkhotbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda, “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)
Keberadaan Ya’juj dan Ma’juj sudah ada. Mereka terus beranak pinak, tidak meninggal satu orang dari mereka kecuali lahir seribu orang lebih. Namun, Allah SWT telah membentengi mereka dari kita dengan menakdirkan munculnya Zulkarnain yang membuat benteng penahan Ya’juj dan Ma’juj.
Wallahu’alam.