Liputan6.com, Jakarta - Diriwayatkan Dajjal akan muncul menjelang kiamat dan menjadi penanda bahwa kiamat makin dekat. Kemudian, Dajjal dibunuh oleh Nabi Isa AS yang turun ke bumi.
Baca Juga
Advertisement
Eksekusi Dajjal itu diriwayatkan dalm hadis Nabi, termasuk tempatnya. Sahabat An-Nawwas bin Sam’an berkata,
“Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma.
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau napasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa ibn Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim no. 2937).
Dalam hadis tersebut, diriwayatkan Nabi Isa AS turun ke bumi dan mencari Dajjal. Lantas, Dajjal dibunuh dan Nabi Isa akan tinggal sementara di bumi.
Lantas, bagaimana kehidupan manusia usai terbunuhnya Dajjal oleh Nabi Isa AS?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kehidupan Manusia Selepas Dajjal
Mengutip nu.or.id, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa ibn Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang di hatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali ia mencabut nyawanya,” (HR Muslim no. 2940).
Dalam hadis tersebut diceritakan bahwa manusia akan mengalami kedamaian. Namun, hanya sebentar, lantas manusia berubah kufur.
Kufur dalam banyak pengertian sering diantagoniskan atau sebagai keadaan yang berlawanan dengan iman. Orang yang melakukan kekufuran disebut dengan kafir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kufur adalah tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Kufur juga berarti ingkar, tidak pandai bersyukuratas nikmat yang dilimpahkan Allah.
Tim Rembulan
Advertisement