Sukses

Pembalasan Hari Akhir dan Gambaran Peristiwa Setelah Kiamat Kubra

Penjelasan dan gambaran setelah terjadinya kiamat besar.

Liputan6.com, Jakarta - Hari akhir atau kiamat bisa dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru di akhirat.

Mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang abadi atau sebenarnya.

Beriman pada hari akhir merupakan ciri muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Jadi orang yang mengaku Islam tetapi tidak beriman pada hari akhir dianggap murtad. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 4.

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أَنزَلَ إِلَيْكَ وَمَا أَنزَلَ من قبلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ البقرة 

Artinya: "Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Hari Kiamat Menurut Al-Qur'an

a. Kiamat Sugra

Kiamat Sugra berarti kerusakan kecil. Kiamat sugra ini, misalnya kematian dan berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, ataupun banjir, yang banyak menelan korban jiwa. Apakah yang disebut kematian atau ajal itu?

Mati ialah terpisahnya antara jasmani dengan rohani. Jasmani kembali ke asalnya yaitu tanah, sedangkan rohani terus hidup di alam barzakh (alam kubur).

Alam barzah adalah alam tempat hidup umat manusia setelah mati sampai mereka dibangkitkan dari kuburnya masing-masing untuk kemudian ditentukan Allah, apakah mereka masuk surga atau masuk neraka. Firman Allah menyatakan sebagai berikut..

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. 9QS. Al-Ankabut:57).

b. Kiamat Kubra

Kiamat Kubra (kerusakan besar) adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya. Bumi bulan, matahari, dan bintang saling bertabrakan sehingga mengalami hancur total. 

Manusia, jin, tumbuhan, dan hewan seluruhnya mati. Alam semesta yang ada sekarang ini diganti dengan alam semesta yang baru. Peristiwa ini terjadi setelah sangkakala pertama kali ditiupkan oleh Malaikat Israfil. Hal ini dinyatakan dalam beberapa firman Allah berikut ini.

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lapuk (QS. Al Haqqah, 69:13-16).

3 dari 3 halaman

Keadaan Alam Semesta setelah Kiamat Kubra

Keadaan alam semesta dan segala isinya pada waktu terjadi peristiwa Kiamat Kubra itu, banyak dijelaskan Allah swt di dalam Al-Qur'an. Kapankah terjadinya kiamat kubra itu? Hanya Allah yang Maha Mengetahui. 

Tidak ada satu makhluk pun yang dapat mengetahui dengan pasti kapan kiamat kubra terjadi. Bahkan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dan kekasih Allah pun tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat kubra itu.

Setelah kiamat, Malaikat Israfil meniup terompetnya untuk kedua kalinya. Allah swt membangkitkan dan menghidupkan kembali manusia yang pernah hidup di dunia dari kuburnya. 

Mulai dari manusia pertama (Nabi Adam) hingga manusia terakhir yang hidup di dunia dihidupkan kembali pada saat itu. Acara membangkitkan orang dari kuburnya disebut Ba'ats. Firman Allah SWT.

Artinya: “Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia menghidupkannya kembali.” (QS. 'Abasa, 80: 21-22)

Ketika Rasulullah SAW menyampaikan berita tentang ba'ats kepada masyarakat Mekkah yang pada umumnya masih jahil, sebagian dari mereka menolak (sama sekali tidak beriman). Mereka yang menolak dan menggugat kebenaran berita tersebut adalah Ubay bin Khalaf dan Al-'Ash bin Wail. 

Kedua orang ini langsung mengambil cangkul dan menggali beberapa kuburan di kota Mekkah. Mereka mengumpulkan tulang-belulang tua itu dan membawanya kepada Rasulullah SAW. Mereka menginjak-injak tulang-tulang itu, menghancurkannya menjadi debu, lalu melemparnya ke udara.

Kemudian, kedua orang itu dengan arogan berkata, menantang Rasulullah saw, "Wahai Muhammad, apakah Anda mengklaim bahwa Tuhan akan menghidupkan kembali tulang, seperti tulang-tulang yang telah hancur menjadi debu?"

Setelah terjadi peristiwa kiamat kubra seluruh umat manusia yang pernah hidup di alam dunia akan dibangkitkan dari kuburnya masing-masing (ba'ats), kemudian dikumpulkan di padang Mahsyar untuk dihisab (diadili) semua amal perbuatannya ketika di dunia. Peristiwa hisab (pengadilan Allah di alam akhirat) ini terdiri dari lima tahap, yaitu:

(1) tahap bersoal jawab,

(2) tahap membaca kitab catatan amal manusia,

(3) tahap mendengarkan rekaman amal manusia,

(4) tahap melihat gambar atau foto-foto dari amal perbuatan manusia,

(5) tahap timbangan amal (mizan).