Sukses

Gambaran Kepanikan dan Dahsyatnya Kiamat yang Diabadikan dalam Al-Qur'an

Kedahsyatan peristiwa datangnya kiamat.

Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah jelas menerangkan dalam firman-Nya tentang hari kiamat. Salah satunya terdapat dalam Q.S al-Qari'ah ayat 1-5.

Allah menyebutkan kata al-Qari'ah, yaitu salah satu nama hari kiamat, seperti al-Haqqah, as-Sakhkhah, ath-Thammah, dan al-Ghasyiyah. Hari kiamat juga disebut al-Qari'ah karena ia akan menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. 

Selain itu, kata al-Qari'ah digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah mengulangi kata al-Qari'ah dalam bentuk pertanyaan senantiasa untuk meminta perhatian agar manusia memahami dahsyatnya kejadian di hari kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga alangkah sangat sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya.

Selanjutnya karena sangat sulit mengetahui hakikat al-Qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan pada kapan waktu kedatangan kiamat. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. 

Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang sedang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya. Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Kiamat Datang Secara Tiba-Tiba

Allah mengungkapkan bahwa kelak pada hari kiamat gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qari'ah itu. 

Banyak pula dijelaskan  dalam Al-Qur'an ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya:

“Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan”. (an-Naml: 88). 

"Penuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari (Kiamat) yang tidak dapat ditolak. Pada hari itu kamu tidak akan mempunyai tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)."(asy-Syura:47) 

Allah menerangkan bahwa Dia telah memerintahkan agar manusia patuh dan taat serta menerima seruan Rasul-Nya, agama Allah yang disampaikan sebelum datang hari dimana tidak seorangpun dapat menahan, menolak dan menghalangi kedatangannya yaitu hari Kiamat. 

Pada hari itu mereka tidak mempunyai suatu tempat pun untuk berlindung yang akan menyelamatkan mereka dari kesusahan, dan mereka itu tidak dapat mengingkari kejahatan-kejahatan yang telah diperbuatnya di dunia, karena semuanya itu sudah tertera dengan jelas di dalam buku catatan amalan masing-masing dan lidah serta anggota tubuh mereka pun menjadi saksi. Bagaimanapun juga mereka tidak akan dapat melarikan diri dan menghindar dari kedahsyatan hari itu. 

3 dari 3 halaman

Setiap Orang hanya Peduli dengan Diri Masing-Masing

Q.S al-Hajj Ayat 1-2

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ ۝١

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ ۝٢

“Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya guncangan hari Kiamat itu adalah sesuatu yang sangat besar.”

Pada hari kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui melupakan anak yang disusuinya, setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya dan kamu melihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras.

Dalam ayat ini diterangkan betapa dahsyatnya peristiwa yang terjadi pada hari kiamat itu dan betapa besar pengaruhnya kepada seseorang, di antaranya: 

1. Pada hari itu ibu yang sedang menyusukan anaknya lalai dari anaknya. 

2. Pada hari kiamat itu gugurlah semua kandungan perempuan yang hamil. 

3. Pada hari itu manusia kelihatan seperti orang yang sedang mabuk, padahal ia bukan sedang mabuk.